Dikhianati, Iran Tolak Mentah-Mentah Tawaran Trump untuk Berunding Nuklir Lagi

TEHERAN, iNews.id - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menolak tawaran Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali ke meja perundingan untuk membahas nuklir. Dia juga berharap bisa mendamaikan Iran dengan Israel.
Iran merasa dikhianati oleh serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklirnya pada 22 Juni lalu. Serangan itu berlangsung saat kedua negara telah melakukan lima putaran perundingan nuklir. Serangan AS juga berlangsung di tengah perang yang sedang berkecamuk antara Iran dan Israel.
Tidak heran jika Iran merasa ditipu dan enggan kembali ke meja perundingan.
“Trump mengatakan dia adalah seorang pembuat kesepakatan yang andal, tapi jika suatu kesepakatan disertai dengan paksaan dan hasilnya sudah ditentukan sebelumnya, itu bukan kesepakatan melainkan pemaksaan dan intimidasi,” kata Khamenei, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (21/10/2025).
Dalam pidatonya di hadapan parlemen Israel Knesset pekan lalu, Trump mengatakan akan sangat bagus jika AS bisa menegosiasikan kesepakatan damai dengan Iran. Dia optimistis karena Israel dan Hamas telah mencapai gencatan senjata.
Dia juga mengulangi pernyataan bahwa AS gagal menghancurkan fasilitas nuklir Iran dalam serangan tersebut.
“Presiden AS dengan bangga mengatakan mereka mengebom dan menghancurkan industri nuklir Iran. Baiklah, teruslah bermimpi!” kata Khamenei.