Dipengaruhi Netanyahu, Trump Kini Incar Program Rudal Iran
Iran juga berulang kali menolak untuk menegosiasikan program rudalnya, di samping bersikeras bahwa aktivitas nuklirnya hanya untuk tujuan sipil. Bahkan, intelijen AS dan pengawas nuklir PBB sebelumnya menyatakan tidak menemukan bukti bahwa Iran memproduksi senjata nuklir sebelum serangan Juni lalu.
Sebagai catatan, Israel melancarkan hampir 360 serangan udara di 27 provinsi Iran selama 12 hari pada Juni. Serangan itu menargetkan instalasi militer, fasilitas nuklir, hingga gedung pemerintah, menghancurkan sekitar 1.000 rudal balistik Iran serta menewaskan puluhan pejabat militer dan ilmuwan nuklir.
Iran membalas dengan menembakkan lebih dari 500 rudal ke wilayah Israel, menyasar fasilitas militer dan intelijen. Kini, dengan program rudal Iran masuk radar utama Washington, eskalasi konflik dinilai berpotensi kembali meningkat, terutama dengan Netanyahu yang terus mendorong garis keras terhadap Teheran.
Editor: Anton Suhartono