Dipenjara ICC, Mantan Presiden Filipina Duterte Unggul dalam Pilwalkot Davao
Menurut angka resmi, lebih dari 6.000 orang yang terkait dengan perdagangan narkoba, tewas selama masa jabatan Duterte.
Namun Filipina menarik diri dari keanggotaan ICC setelah ikut meneken ratifikasi Statuta Roma, dasar pembentukan pengadilan. Pada Juli 2023, otoritas Filipina menolak untuk bekerja sama dengan ICC dan mengatakan mereka akan melakukan penyelidikan sendiri.
Pada November 2024, pemerintah Filipina di bawah Presiden Ferdinand Marcos Jr memberi lampu hijau penangkapan Duterte. Pada akhir Januari 2025, pemerintah menyambut baik surat perintah penangkapan Interpol yang diminta ICC untuk Duterte.
Kemudian pada Maret, Duterte ditangkap setelah pulang dari Hong Kong lalu dibawa ke Belanda dan ditempatkan di pusat penahanan praperadilan Den Haag. Sidang pertama berlangsung pada 14 Maret, di mana Duterte bergabung melalui tautan video. Sidang tentang konfirmasi dakwaan dijadwalkan pada 23 September.
Editor: Anton Suhartono