Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia Bantah Tudingan Trump Diam-Diam Uji Coba Senjata Nuklir
Advertisement . Scroll to see content

Dituding Dalang Kebocoran Pipa Gas Nord Stream, Rusia: Justru AS yang Untung Besar!

Rabu, 28 September 2022 - 19:23:00 WIB
Dituding Dalang Kebocoran Pipa Gas Nord Stream, Rusia: Justru AS yang Untung Besar!
Tiga jalur sistem pipa gas lepas pantai Nord Stream yang ada di dasar Laut Baltik rusak dalam satu hari secara bersamaan. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id – Jaringan pipa Nord Stream yang mengalirkan gas dari Rusia ke Eropa, bocor. Beberapa kalangan menduga Rusia berada di balik kebocoran itu.

Menanggapi itu, Kremlin menganggap tuduhan tersebut adalah klaim yang bodoh. Menurut Rusia, justru Washington DC adalah pihak yang selama ini menentang keberadaan jaringan pipa tersebut. Moskow pun menilai perusahaan-perusahaan AS meraup keuntungan besar dengan memasok gas ke Eropa.

Dalam konferensi harian dengan wartawan, Juru Bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa insiden Nord Stream harus diselidiki. Waktu untuk perbaikan pipa yang rusak pun masih belum jelas.

Saat ditanya tentang klaim yang menyebut Rusia mungkin berada di balik kemungkinan serangan itu, Peskov menjawabnya dengan santai. 

“(Tuduhan) itu cukup bisa diprediksi, dan juga bisa dikatakan bodoh,” ucapnya, Rabu (28/9/2022).

“Ini adalah masalah besar bagi kami (Rusia) karena, pertama, kedua jalur Nord Stream 2 diisi dengan gas. Seluruh sistem siap untuk memompa gas dan gasnya sangat mahal. Sekarang gasnya menguap ke udara (karena pipa yang bocor),” ujarnya.

Menurut dia, kebocoran pipa itu justru menyebabkan Rusia kehilangan rute pasokan gasnya ke Eropa. Karenanya, tidak masuk akal bila kemudian Moskow dituduh sebagai dalang di balik insiden itu.

Beberapa negara Eropa telah menyelidiki bocornya pipa Nord Stream. Jerman, Denmark, dan Swedia menyebut pipa itu telah diserang, sehingga menyebabkan kebocoran besar ke Laut Baltik dari sarana pengiriman gas Rusia itu.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut