Donald Trump Angkat Bicara terkait Tudingan Minta Bantuan China Menangkan Pilpres 2020
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyerang balik John Bolton dengan menyebut buku karangannya menjual kebohongan. Pernyataan Trump merespon tulisan Bolton yang dianggap menyudutkan dirinya.
John Bolton merupakan mantan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat. Dalam bukunya berjudul The Room Where It Happened: A White House Memoir yang akan dirilis pada 23 Juni mendatang, Bolton membeberkan sejumlah informasi sensitif kebijakan luar negeri Trump.
Salah satu yang memicu kontroversi adalah tulisan Bolton yang isinya Trump disebut meminta bantuan Presiden China, Xi Jinping untuk membantunya memenangkan Pilpres pada November 2020. Tulisan Bolton itu berdasarkan pertemuan Trump dan Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang, 2019.
"Trump, yang menakjubkan, mengalihkan pembicaraan ke pemilihan Presiden AS mendatang. Menyinggung kemampuan ekonomi China dan meminta kepada Xi (Jinping) untuk memastikan dia menang," demikian tulisan Bolton dalam bukunya seperti yang dikutip dari South China Morning Post.
Tulisan Bolton tersebut memicu kontroversi terkait kebijakan luar negeri Amerika Serikat, sebab di saat hampir bersamaan Trump menandatangani UU sanksi atas penindasan Muslim Uighur di China.
Trump merespon tudingan Bolton lewat sebuah kicauan di akun Twitter resmi miliknya, Kamis (18/6/2020). Dia menyebut buku Bolton lebih terlihat seperti kumpulan cerita yang sengaja dibuat-buat untuk menjelekkan pribadinya.
"Banyak pernyataan konyol dia perlihatkan kepada saya yang tidak pernah terjadi, ini murni fiksi," demikian kicau Trump.
Departemen Kehakiman AS telah mengajukan gugatan kepada Bolton pada Selasa (17/6/2020) kemarin. Mereka berupaya mencegah publikasi buku tersebut karena dianggap telah melanggar perjanjian non-pengungkapan yang ditandatanganinya sebelum menjabat sebagai Penasihat Keamanan Nasional AS.
Editor: Arif Budiwinarto