Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Presiden Suriah Ahmad Al Sharaa Ogah Berdamai dengan Israel, Ini Alasannya
Advertisement . Scroll to see content

Donald Trump Salah Sebut Emmanuel Macron sebagai Perdana Menteri Prancis

Minggu, 18 Oktober 2020 - 09:35:00 WIB
Donald Trump Salah Sebut Emmanuel Macron sebagai Perdana Menteri Prancis
Presiden AS Donald Trump (kanan) bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Presiden AS Donald Trump salah menyebut Emmanuel Macron sebagai perdana menteri Prancis. Namun tidak diketahui, apakah kesalahan itu memang sengaja dibuat Trump.

Trump kerap mengolok-olok “selip lidah” yang dilakukan oleh pesaingnya di Pilpres AS 2020, Joe Biden. Akan tetapi, pada Sabtu (17/10/2020), politikus Partai Republik itu membuat kesalahan saat menyinggung nama Macron dan secara efektif menurunkan posisi presiden Prancis itu ke jabatan yang lebih rendah.

Salah ucap Trump itu terjadi ketika dia berpidato dalam kampanye Pilpres AS di Negara Bagian Michigan. Dalam kesempatan tersebut, Trump membahas tentang perjanjian perdagangan NAFTA lama dengan Kanada dan Meksiko—yang dia sebut sebagai kesepakatan buruk bagi Amerika—dan berkeras untuk melakukan negosiasi ulang.

Ketika Trump mengalihkan topiknya ke Macron dan tentang Perjanjian Perubahan Iklim Paris, dia mengklaim perjanjian itu hanya merugikan AS. Karena itulah, dia memutuskan untuk menarik Amerika Serikat keluar dari perjanjian global yang penting itu pada 2017.

“Dan Anda tahu apa lagi yang saya hentikan? Kesepakatan lingkungan Paris,” kata Trump seperti dikutip AFP, Minggu (18/10/2020).

“Dan saya sangat menyukai Perdana Menteri Macron. Tapi saya berkata ‘bagaimana kabar (pelaksanaan perjanjian itu) di sana (Prancis)? Bagaimana kesepakatannya?’ Mereka (Prancis) tidak mengerjakannya terlalu baik,” kata Trump.

Dia mengklaim telah menghemat triliunan dolar AS karena menarik diri dari Perjanjian Paris. “Tidak ada orang lain yang akan melakukannya. Saya katakan (perjanjian) itu bencana, mereka pada dasarnya ingin mengambil kekayaan kita (AS),” ucap politikus berusia 74 tahun itu.

Trump dulu pernah menikmati semacam hubungan yang sangat akrab dengan Macron. Akan tetapi, hubungan mereka telah mendingin selama bertahun-tahun. Keduanya kerap menampilkan “perang jabat tangan” di depan publik. Macron mulai meniru kegemaran Trump untuk menjabat keras tangannya dan tidak melepaskannya selama beberapa detik.

Pada pertemuan bilateral pada 2019 di Prancis, Macron mencengkeram tangan Trump begitu lama dan dengan tegas meninggalkan sidik jari putih di atasnya.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut