Dunia Inginkan Kedamaian di Gaza
Situasi diplomasi dan politik saat ini
Sementara di markas PBB Jenewa, 40 duta besar mengheningkan cipta selama beberapa menit untuk mengenang kematian di Gaza dan berdoa demi berakhirnya kekerasan. Seorang jurnalis dari Agence France-Presse (AFP) yang hadir mencatat, puluhan duta besar untuk PBB itu tidak hanya berasal dari negara-negara Arab dan Muslim. Ada perwakilan dari negara-negara Amerika Latin seperti Kuba dan Venezuela. Mereka juga menandatangani seruan bersama yang meminta masyarakat internasional mengambil tindakan segera untuk menghentikan kekerasan yang mematikan tersebut dan mengatasi krisis kemanusiaan yang serius di Gaza. Namun, tidak ada duta besar dari negara-negara Eropa yang hadir di tempat upacara mengheningkan cipta itu berlangsung.
Duta Besar Mesir untuk PBB, Ahmed Ihab Abdelahad Gamaleldin mengatakan, penting untuk menanamkan rasa kemanusiaan dan kebijaksanaan serta membangkitkan hati nurani umat manusia dalam menghadapi kekejaman yang dilakukan terhadap warga sipil Palestina yang tidak bersalah. Sementara pengamat tetap Palestina di PBB, Ibrahim Khraishi mengatakan, perang antara Israel dan para pejuang Hamas adalah genosida.
Pada sesi yang lain, Israel mengklaim jumlah tentaranya yang tewas sejak dimulainya operasi darat di Gaza pada 27 Oktober lalu berjumlah 34 orang. Selama 33 hari berturut-turut, tentara Israel telah melancarkan perang melawan Hamas di wilayah Palestina itu dan menghancurkan seluruh pemukiman di sana. Serangan Israel juga menewaskan lebih dari 11.000 warga Palestina, termasuk 4.324 anak-anak dan 2.823 perempuan, dan melukai 26.475 orang lainnya. Di Tepi Barat, tentara Israel membunuh 163 warga Palestina dan menangkap 2.280 orang, demikian menurut sebuah sumber resmi.
Kedamaian seperti apa yang diinginkan dunia untuk Gaza?
Kita melihat ada komitmen Presiden Macron memperjuangkan kedamaian melalui jeda perang dan gencatan senjata, serta kesediaannya untuk membantu finansial para penduduk di Gaza. Kita juga melihat banyaknya kecaman para pemimpin badan dunia di bawah PBB, baik terhadap Israel maupun Hamas, termasuk kecaman negara kita Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dari situ, kita pun menyadari bahwa apa yang sebetulnya dikehendaki oleh dunia hanya kedamaian di Gaza, dengan menghentikan pembunuhan rakyat yang tak berdosa. Untuk itu, marilah kita berdoa, semoga konflik Hamas-Israel ini cepat berakhir. Doa 280 juta manusia Indonesia semoga didengar oleh Allah swt Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin.
Editor: Ahmad Islamy Jamil