Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 2 Napi asal Inggris Segera Dipulangkan, Termasuk Lindsay Sandiford yang Divonis Mati
Advertisement . Scroll to see content

Fakta Kehidupan Algojo Eksekutor Hukuman Pancung, Hilangkan Iba demi Perintah

Senin, 17 Januari 2022 - 14:59:00 WIB
Fakta Kehidupan Algojo Eksekutor Hukuman Pancung, Hilangkan Iba demi Perintah
Fakta kehidupan algojo eksekutor hukuman mati, di antaranya harus tega mengekekusi orang dekat (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kehidupan algojo eksekutor hukuman pancung menarik untuk diketahui. Mereka menjalankan tugas yang tidak sembarangan, menjalankan perintah pengadilan untuk menghukum mati narapidana dengan cara menyeramkan.

Salah satu negara yang menerapkan hukuman mati dengan cara pancung adalah Arab Saudi. Hukuman mati diterapkan di Arab Saudi sebagai bentuk qishash. Tentu saja pengadilan tak menerapkan qishash begitu saja, melainkan melalui proses panjang.

Hukuman qishash dijatuhkan kepada pelaku kejahatan sesuai perbuatan yang dilakukan atau nyawa dibayar nyawa. 

Untuk menjalankan hukuman pancung, otoritas pengadilan Arab Saudi menunjuk seorang algojo untuk menjalankan eksekusi. Salah satu algojo yang terkenal di Saudi adalah Abdallah bin Said. 

Sosok Abdallah bin Said sangat ditakuti para narapidana yang dikatuhi hukuman mati. Pria kelahiran 1959 itu memulai tugas pertamanya pada 1991. Dia diangkat menggantikan ayahnya yang juga algojo, meninggal dunia. 

Saat pertama kali menjalan tugas algojo, Abdallah sudah dihadapkan untuk mengeksekusi beberapa napi dalam sehari. Tak pelak namanya langsung dikenal sebagai salah satu algojo terkenal. Apalagi hukuman pancung di Saudi diumumkan atau bisa diketahui publik.

Masa kecil Abdallah sudah familiar dengan kehidupan algojo. Dia sering melihat sang ayah melakukan eksekusi hukuman pancung. Abdallah juga pernah diajak ayahnya melihat temannya melakukan hukuman pancung.

Selama menjadi algojo puluhan tahun, Abdallah telah memancung ratusan kepala. Namun tugas Abdallah bukan hanya mengeksekusi mati, dia juga memotong tangan serta kaki untuk terpidana kasus pencurian. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut