Gagal Cegah Demo Rusuh Protes Alquran Dibakar, 18 Polisi Irak Dipenjara
BAGHDAD, iNews.id - Pengadilan Irak menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara kepada 18 petugas polisi karena gagal menghentikan pengunjuk rasa. Pengunjuk rasa menyerbu dan membakar kedutaan Swedia di Baghdad bulan lalu.
Beberapa polisi yang terlibat dalam kasus ini dipecat secara permanen dari kepolisian. Para petugas, termasuk anggota pasukan perlindungan diplomatik, dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (13/9/2023.
Penodaan Alquran yang terjadi berulang kali di Swedia dan Denmark memicu ketegangan negara-negara Muslim di Timur Tengah.
Di tahun ini, aksi pembakaran Alquran sudah berlangsung beberapa kali, pertama terjadi pada Januari 2023 oleh politikus anti-Islam asal Denmark, Rasmus Paludan.
Lembaga penyiaran Sveriges Radio melaporkan, pemerintah mengeluarkan 2,2 juta krona untuk pengerahan personel kepolisian. Personel yang dikerahkan ke lokasi aksi, termasuk di beberapa kedutaan besar di Stockholm, harus ditambah karena sensitifnya aksi tersebut.
Untuk mengirim petugas tambahan, otoritas mengerahkan personel yang bertugas di lokasi maupun unit lain.
Rasmus Paludan, pemimpin sapap kanan Denmark, Partai Stram Kurs (Garis Keras), sudah melakukan aksi pembakaran Alquran sejak beberapa tahun lalu. Dia membakar kitab suci Alquran di Kota Malmo, Norrkoping, Jonkoping, dan Stockholm, termasuk selama Paskah tahun lalu.
Sementara pada tahun ini, dia juga melakukannya pada 21 Juni yakni di luar Kedutaan Besar Turki di Swedia.
Pelaku lain adalah Salwan Momika, imigran asal Irak, yang membakar Alquran di luar masjid Stockholm saat perayaan Idul Adha.
Selanjutnya pada 20 Juli, dia melakukan penodaan Alquran di luar Kedubes Irak. Dia lebih dulu melempar kitab suci Alquran dan bendera Irak ke jalanan kemudian menginjak-injaknya. Saat itu dia tak sampai membakar Alquran karena dilarang.
Setelah itu dia membakar mushaf Alquran di luar gedung parlemen Swedia pada 31 Juli. Momika kembali membakar kitab suci Alquran di luar Kedubes Iran pada awal Agustus dan satu lagi di depan masjid Stockholm pekan lalu.
Pelaku lain adalah imigran Iran, Bahrami Marjan. Dia melakukan tindakan provokatif serupa di Angbybadet, daerah dekat Stockholm, pada 3 Agustus.
Badan keamanan Swedia menyatakan, situasi keamanan negaranya memburuk setelah serangkaian aksi pembakaran Alquran tersebut.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq