Geliat China terhadap Hong Kong di RUU Ekstradisi
Meskipun demikian, Indonesia sebaiknya tetap memperhatikan secara saksama perkembangan situasi di Hong Kong. Menurut data Sekretariat Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Hong Kong, saat ini terdapat sekitar 380.000 buruh migran yang berprofesi sebagai pekerja rumah tangga atau caregiver di Hong Kong. Dari jumlah tersebut, sekitar 165.000 atau 43% di antaranya berasal dari Indonesia.
Untuk itulah, Indonesia sangat berkepentingan terhadap situasi politik dan ekonomi di Hong Kong, dan semaksimal mungkin harus dapat menjaga dan melindungi keselamatan serta kesejahteraan para buruh migrannya. Meski untuk sementara waktu aksi massa mulai mereda, para aktivis pro-demokrasi, salah satunya Joshua Wong, menanggapi pernyataan Carrie Lam dengan skeptis dan berjanji akan terus melakukan perlawanan sampai RUU Ekstradisi benar-benar dicabut.
Sebagai negara besar dan pemimpin ASEAN, Indonesia sejatinya dapat menggunakan pengaruhnya untuk tetap aktif dalam upaya menjaga ketertiban dan keamanan dunia tanpa bermaksud mencampuri urusan domestik negara lain. Secara kolektif, ASEAN dapat menjadi sebuah kekuatan yang memiliki daya tawar tinggi secara politik dan ekonomi dalam menghadapi isu-isu global secara beradab, tak terkecuali atas dominasi China dengan proyek OBOR-nya, yang juga menyasar ke wilayah Asia Tenggara.
Pengaruh China secara global tak lagi terbantahkan. Sikap tegas dan waspada terhadap segala hal yang berpotensi menjadi ancaman bagi negara wajib dilakukan agar Indonesia tidak mudah tunduk pada upaya dominasi yang dilakukan. Dengan begitu, eksistensi Indonesia dalam kancah global semakin diperhitungkan dan dapat berdiri sejajar dengan negara-negara adidaya lainnya.
Editor: Zen Teguh