Geram Teheran Pasok Senjata ke Rusia, Pejabat Ukraina Desak Likuidasi Pabrik Senjata Iran

KIEV, iNews.id - Seorang pembantu utama presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak menyerukan likuidasi atau pembubaran pabrik-pabrik senjata Iran yang membuat drone dan rudal. Selain itu, Podolyak juga meminta penangkapan pemasok senjata Iran ke Rusia.

Dalam akun Twitternya pada Sabtu (24/12/2022), Podolyak mengatakan, Iran secara terang-terangan mempermalukan institusi sanksi internasional. Maka dia pun menyerukan penghancuran pabrik senjata Iran sebagai tanggapan.

Baca Juga

Kekejaman RSF di El-Fasher: Ratusan Mayat Warga Sipil Dikubur di Kuburan Massal, Lainnya Dibakar

Sebelumnya, Kiev menuduh Teheran berencana memasok lebih banyak senjata ke Rusia. Teheran dikatan telah memasok 1.700 drone Shahed 136 ke Moskow. Senjata itu telah digunakan untuk mencapai sasaran di Ukraina sejak September. Sebaliknya, Iran membantah tuduhan itu.

Kepala spionase Ukraina dalam sebuah wawancara yang dirilis pada hari Jumat (23/12/2022) mengatakan, Rusia telah meluncurkan sekitar 540 drone ke sasaran militer dan energi di Ukraina.

Baca Juga

Iran Eksekusi Mati Pria yang Siksa dan Bunuh Anggota Paramiliter

Sebelumnya, Rusia dikatakan tengah berusaha mendapatkan pasokan senjata dari Iran. Moskow akan menawarkan dukungan militer dan teknis sebagai gantinya.

Informasi ini disampaikan Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, Jumat (9/12/2022). Senjata yang diinginkan Rusia di antaranya ratusan rudal balistik.

Baca Juga

Iran Eksekusi Mati 4 Orang karena Tuduhan Bekerja Sama dengan Mossad

“Rusia sekarang berusaha mendapatkan lebih banyak senjata, termasuk ratusan rudal balistik. Sebagai imbalannya, Rusia menawarkan dukungan militer dan teknis yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya di hadapan wartawan.

Dia juga menduga, Rusia bermaksud untuk memberi Iran komponen militer yang lebih canggih. Itu akan memungkinkan Iran memperkuat kemampuan senjata mereka.

Baca Juga

Iran Akui 200 Orang Tewas dalam Demonstrasi Memprotes Kematian Mahsa Amini

Woodward juga mengaku, pemerintah Inggris hampir yakin Rusia sedang mencari sumber persenjataan baru dari Korea Utara dan negara-negara lain yang terkena sanksi berat.

"Persediaan mereka sendiri semakin berkurang," katanya.