Hamas dan Fatah Bersitegang gara-gara Penunjukan Mohammad Mustafa sebagai PM Palestina
GAZA, iNews.id - Hamas mengkritik langkah Presiden Palestina Mahmoud Abbas menunjuk Mohammad Mustafa sebagai perdana menteri negara itu. Kelompok pejuang yang menguasai Gaza tersebut menilai penunjukan Mustafa sebagai keputusan sepihak.
Mustafa adalah sekutu Abbas dan tokoh bisnis terkemuka di Palestina. Dia ditunjuk Abbas menjadi perdana menteri dengan mandat untuk membantu mereformasi Otoritas Palestina (PA) dan membangun kembali Jalur Gaza.
Penunjukan Mustafa terjadi setelah meningkatnya tekanan terhadap PA untuk merombak badan pemerintahan wilayah Palestina yang diduduki Israel serta meningkatkan tata kelola pemerintahan di Tepi Barat.
Hamas mengatakan, keputusan penunjukan Mustafa itu diambil tanpa berkonsultasi dengan pihaknya. Padahal, Hamas dan gerakan Fatah pimpinan Abbas sama-sama mengambil bagian dalam pertemuan yang diselenggarakan di Moskow baru-baru ini. Pertemuan di ibu kota Rusia itu bertujuan untuk mengakhiri perpecahan antara kedua kubu yang telah lama melemahkan aspirasi politik Palestina.
“Kami menyatakan penolakan kami untuk melanjutkan pendekatan yang telah dan terus merugikan rakyat dan perjuangan nasional kami,” ungkap Hamas dalam sebuah pernyataan.