Hamas dan Fatah Bersitegang gara-gara Penunjukan Mohammad Mustafa sebagai PM Palestina
“Mengambil keputusan individu dan melakukan langkah-langkah yang dangkal dan kosong seperti membentuk pemerintahan baru tanpa konsensus nasional hanya akan memperkuat kebijakan unilateralisme dan memperdalam perpecahan,” bunyi pernyataan itu lagi.
Hamas mengatakan, pada saat perang dengan Israel, rakyat Palestina membutuhkan kepemimpinan terpadu untuk mempersiapkan pemilu demokratis yang bebas dan melibatkan semua komponen masyarakat mereka.
Di Tepi Barat, Fatah membalas kritik Hamas terhadap Abbas. Kelompok yang bermarkas di Tepi Barat itu menyalahkan Hamas atas apa yang menimpa Gaza sekarang. Fatah menilai kelompok pejuang itu juga secara sepihak melakukan "petualangan 7 Oktober" yang mengacu pada serangan besar-besaran pasukan Hamas ke Israel Selatan pada 7 Oktober 2023.
“Apakah Hamas telah berkonsultasi dengan pemimpin Palestina saat mereka sedang bernegosiasi dengan Israel dan menawarkan konsesi, dalam upaya untuk mendapatkan jaminan keselamatan pribadi para pemimpinnya sebagai imbalan?” bunyi pernyataan Fatah.
Editor: Ahmad Islamy Jamil