Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Langgar Gencatan Senjata Gaza 875 Kali, Ini Perinciannya
Advertisement . Scroll to see content

Hasil Analisis PBB: Rudal Anti-Tank Libya Mirip Rudal Dehlavieh Buatan Iran

Rabu, 09 Desember 2020 - 14:15:00 WIB
Hasil Analisis PBB: Rudal Anti-Tank Libya Mirip Rudal Dehlavieh Buatan Iran
Rudal anti-tank Dehlavieh yang dikembangkan oleh Iran. (foto: Al-Arabiya)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - PBB melaporkan hasil analisis foto-foto yang memperlihatkan empat rudal anti-tank milik Libya. Salah satu rudal tersebut memiliki karakteristik mirip dengan rudal Dehlavieh yang diproduksi Iran

Dalam laporan dua tahunan yang diserahkan ke Dewan Keamanan (DK) PBB pada Senin (7/12/2020) malam kemarin, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres tidak dapat memastikan apakah rudal anti-tank terpandu itu telah dipindahkan ke Libya. Jika benar demikian, maka langkah itu melanggar sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Iran.

Al-Arabiya melaporkan, Rabu (9/12/2020), Israel mengakui sebagai pihak yang mengirim foto-foto tersebut ke Sekjen PBB pada Mei lalu. Iran kemudian mengeluarkan pernyataan tegas bahwa klaim Israel sama sekali tidak berdasar. 

Israel mengatakan foto-foto tersebut diambil pada November 2019. Mereka menyebut rudal anti-tank terpandu telah digunakan oleh milisi terafiliasi dengan Tentara Nasional Libya (LNA), Khalifa Haftar, yang memerangi Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui secara internasional. 

Negara Yahudi mencurigai rudal-rudal tersebut disuplai oleh Iran selama pemberlakukan embargo senjata

"Berdasarkan analisis Sekretariat PBB dari foto-foto yang dikirimkan, Sekretariat PBB menyimpulkan salah satu dari empat peluru kendali anti-tank memiliki karakteristik yang konsisten dengan Dehlavieh yang diproduksi Iran. Meskipun tidak ada tanggal produksi rudal anti-tank yang diamati," kata Guterres. 

"Sekretariat PBB tidak dapat memastikan apakah peluru kendali anti-tank ini telah dipindahkan ke Libya dengan cara yang tidak sesuai dengan resolusi 2231 (2015)," lanjutnya. 

Embargo senjata Iran telah berakhir pada Oktober lalu

Dewan Keamanan (DK) PBB yang beranggotakan 15 negara melarang ekspor senjata oleh Iran pada tahun 2007.

Berdasarkan kesepakatan nuklir 2015 antara Teheran dan kekuatan global yang diabadikan dalam resolusi Dewan Keamanan, embargo senjata Iran dicabut pada Oktober tahun ini. 

Meskipun Amerika Serikat menentang keras dan berupaya memicu kembali embargo senjata melalui skenario snapback, Iran menegaskan akan lebih banyak membeli daripada menjual senjata di masa mendatang. 

Libya juga telah menjadi sasaran embargo senjata PBB sejak 2011. Para ahli independen PBB melaporkan secara terpisah kepada Dewan Keamanan tentang implementasi langkah-langkah tersebut.

Guterres juga mengatakan kepada dewan bahwa - berdasarkan analisis fotografi - 476.000 butir amunisi 7,62 mm, yang disita oleh pasukan Australia pada Juni 2019 di perairan internasional di lepas Teluk Oman, tampaknya tidak diproduksi oleh Iran.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut