Hong Kong Tenang Hari Ini, Jutaan Warga Padati TPS untuk Pemilu Dewan Distrik
"Saya berharap surat suara ini dapat meningkatkan suara kami di dewan. Meskipun satu suara hanya membantu sedikit, saya berharap bisa membawa perubahan di masyarakat dan mendukung unjuk rasa dengan cara lain," kata Michael Ng, mahasiswa berusia 19 tahun, yang memberikan suara untuk pertama kalinya, dikutip dari AFP.
Sementara itu antrean panjang tampak di tempat-tempat pemungutan suara. Pemerintah menyatakan jumlah pemilih dalam 2 jam pertama melonjak tiga kali lipat dibandingkan pemilu sebelumnya yakni pada 2015.
Tercatat 4,13 juta warga mendaftar untuk menggunakan hak pilih. Angka itu lebih dari setengah populasi Hong Kong yang mencapai 7,3 juta atau meningkat hampir 400.000.
Beberapa analis politik mengatakan, tingginya partisipasi masyarakat ini dapat membantu kubu prodemokrasi mewujudkan keinginan mereka untuk digelarnya pemilihan pemimpin Hong Kong secara langsung. Selama ini penentuan pemimpin Hong Kong masih sarat dengan campur tangan China.
Tujuan dari perjuangan mereka untuk mewujudkan demokrasi lebih luas bisa saja terwujud meski masih panjang. Beberapa anggota dewan distrik nantinya akan ditarik ke parlemen. Selain itu 117 anggota dewan distrik berhak memberikan suara elektoral untuk menentukan pemimpin Hong Kong, dari total 1.200 yang akan memberikan suara.
Sementara itu kondisi Hong Kong tenang selama pemilu berlangsung. Padahal massa prodemokrasi menggelar unjuk rasa setiap akhir pekan yang biasanya berujung dengan bentrokan. Namun hari ini tak ada kekerasan atau gangguan.
"Menghadapi situasi yang sangat menantang, saya dengan senang mengatakan lingkungan kami relatif tenang dan damai untuk pemilihan hari ini," kata pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, setelah memberikan suara.
Editor: Anton Suhartono