Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

Indonesia dan Malaysia Gagas Pertemuan Khusus Bahas Kudeta Myanmar

Jumat, 05 Februari 2021 - 13:16:00 WIB
Indonesia dan Malaysia Gagas Pertemuan Khusus Bahas Kudeta Myanmar
Presiden Joko Widodo dan PM Muhyddin Yassin bertemu di Istana Merdeka Jakarta membahas berbagai isu bilateral, regional, dan global (Screengrab: YouTube Setneg)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri luar negeri negara-negara ASEAN diminta mengadakan pertemuan untuk membahas situasi di Myanmar pascakudeta militer pada Senin lalu.

Presiden Joko Widodo saat bertemu Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin di Jakarta, Jumat (5/2/2021), mengatakan, menlu kedua negara diminta untuk berbicara dengan pemimpin ASEAN untuk mengatur pertemuan khusus membahas Myanmar. 

Pada kesempatan itu Muhyiddin juga mengatakan kudeta militer Myanmar merupakan langkah mundur dalam proses demokrasi Myanmar.

Militer Myanmar menggulingkan kepemimpinan Aung San Suu Kyi dalam kudeta militer setelah lebih dulu menangkapnya berserta beberapa pejabat pemerintahan maupun partai berkuasa.

Setelah itu beberapa negara ASEAN mengomentari kudeta tersebut. Pejabat Thailand, Kamboja, dan FIlipina, memandang penggulingan Suu Kyi merupakan masalah dalam negeri dan negara-negara tersebut tak akan mencampuri urusan dalam negeri Myanmar.

Sementara itu Singapura menyampaikan keprihatinan yang besar atas situasi di Myanmar serta mendesak semua pihak untuk menahan diri dan mengedepankan cara-cara yang damai.

"Singapura mengungkapkan keprihatinan yang besar tentang situasi terbaru di Myanmar. Kami memantau situasi dengan cermat dan berharap semua pihak yang terlibat menahan diri, melakukan dialog, dan mengupayakan hasil yang positif dan damai," demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Singapura.

Indonesia juga menyampaikan keprihatinan atas perkembangan politik di Myanmar. Pemerintah menggarisbawahi perselisihan terkait hasil pemilu agar diselesaikan sesuai dengan aturan hukum. 

"Indonesia mengimbau penggunaan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Piagam ASEAN, di antaranya komitmen pada hukum, kepemerintahan yang baik, prinsip-prinsip demokrasi, dan pemerintahan yang konstitusional," kata kemlu.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut