Indonesia Desak AS Konsisten Terapkan Hukum Internasional, Singgung Palestina dan Ukraina
Indonesia merupakan Koordinator Kemitraan ASEAN-AS periode 2021-2024. Pada kesempatan itu, Menlu memaparkan capaian-capaian utama kerja sama ASEAN-AS dalam 3 tahun terakhir. Capaian itu adalah meningkatnya status kemitraan menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif (Comprehensive Strategic Partnership), Suksesnya penyelenggaraan KTT ASEAN–AS pada Mei 2022 yang menghasilkan joint vision statement.
Komitmen untuk memajukan kerja sama ekosistem kendaraan listrik di kawasan menjadi inisiatif baru bagi kawasan.
Selain itu, dukungan AS untuk ASEAN Outlook on the Indo-Pacific sebagaimana tertera dalam kesepakatan ASEAN-US Leaders Statement on Cooperation on the AOIP, mampu majukan isu-isu penting termasuk maritim, konektivitas, SDGs, dan ekonomi.
Pembentukan ASEAN-US Center di Washington DC untuk mendorong kerja sama untuk public-private partnership merupakan kerja sama sektoral baru.
Selain itu, kata Retno, kemitraan ASEAN dan AS harus berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dan stabilitas dunia. Oleh karena itu hukum internasional harus ditegakkan di wilayah konflik, seperti Ukraina, Laut China Selatan, dan Palestina.
"Kita tidak bisa menutup mata akan kondisi krisis kemanusiaan di Gaza. Saat kita bicara di sini, lebih dari 40.000 orang dibunuh. Gencatan senjata harus segera dilakukan untuk hentikan kekejaman ini", tuturnya.
Editor: Anton Suhartono