Ini Ancaman Hamas jika Israel Gelar Operasi Darat ke Rafah
Serangan darat dan udara Israel ke Rafah memicu kekhawatiran jumlah korban tewas akan melonjak berkali-kali lipat. Ini karena lebih dari 1
juta pengungsi mendiami kota itu untuk mencari perlindungan dari perang. Sebagian dari mereka tinggal di padang yang luas menggunakan tenda-tenda tak layak.
Pemerintah negara-negara asing, termasuk sekutu Israel, Amerika Serikat serta kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan menyuarakan
keprihatinan mendalam atas rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memperluas operasi ke Rafah.
Serangan Israel pada Minggu malam hingga Senin dini hari menewaskan sekitar 100 orang.
Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Netanyahu melalui telepon pada Minggu kemarin. Dia mendesak Netanyahu untuk memastikan “keamanan” warga sipil yang berlindung.
Sementara itu Netanyahu mengatakan kepada stasiun televisi AS ABC News, operasi darat di Rafah akan terus dilakukan sampai Hamas musnah. Dia mengklaim telah menyiapkan tempat di utara Rafah sebagai lokasi perlindungan yang baru bagi pengungsi.
“Anda tahu, wilayah yang telah kami bersihkan di utara Rafah, banyak wilayah di sana. Tapi kami sedang menyusun rencana terperinci,”
katanya.
Seperti diketahui sebelumnya Israel selalu melanggar janji. Israel mengizinkan warga Gaza mengungsi, namun ketika sudah menghuni tempat yang baru mereka dibantai.
Editor: Anton Suhartono