Iran Tembakkan 2 Rudal Balistik dari Bawah Tanah saat Latihan Perang
Rekaman drone menunjukkan dua rudal meluncur dari lokasi tertutup di tengah gurun. Garda Revolusi tidak menyebutkan lokasi peluncuran termasuk jenis rudal yang ditembakkan. Meski demikian, perkembangan tekonologi saat ini dapat dengan mudah mendeteksi posisinya.
Pakar rudal Open Nucelar Network yang berbasis di Austria, Mellisa Hanham, mengatakan, Iran ingin menunjukkan kemampuan pertahanan program rudalnya.
“Apa yang mereka coba lakukan adalah meningkatkan daya tahan kekuatan rudal. Dengan membangun skema terowongan yang rumit ini, mereka berusaha meningkatkan kemampuan pertahanan (bagi rudal)," kata Hanham.
Pengamat lain dari Institut Internasional untuk Studi Strategis Michael Elleman mengatakan, teknologi Iran sebenarnya mampu mengoperasikan rudal di dalam tabung yang kuat tanpa perlu mengandalkan fasilitas bawah tanah. Propelan berbahan bakar padat memungkinkan rudal tersebut dikubur selama bertahun-tahun.
"Sepertinya rudal tersebut dapat diluncurkan dari jarak jauh, tanpa harus ada kru di lokasi. Mungkin juga kru peluncuran ada di dekatnya," ujarnya.
Lepas dari itu, dia yakin Amerika Serikat sudah mengetahui di mana rudal itu ditanam. Dengan demikian tujuan utama Iran membuat fasilitas peluncuran rudal bawah tanah bisa menjadi sia-sia.
"Mungkin tidak semuanya, tetapi sebagian besar. Jika demikian, mereka rentan terhadap serangan sebelum peluncuran saat krisis terjadi," kata Elleman.
Latihan perang Great Prophet 14 juga mengirim pesan ke Amerika Serikat. Dalam latihan pada Rabu, tayangan menunjukkan rudal mengenai target sistem pertahanan rudal AS yang dikenal sebagai Terminal High-Altitude Area Defense atau THAAD.
Editor: Anton Suhartono