Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 85.000 Tentara Israel Jalani Perawatan Kejiwaan sejak Perang Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Israel Bakal Caplok Tanah Palestina Lagi, Bangun Ribuan Rumah Baru di Tepi Barat

Minggu, 18 Juni 2023 - 20:52:00 WIB
Israel Bakal Caplok Tanah Palestina Lagi, Bangun Ribuan Rumah Baru di Tepi Barat
Israel akan menyetujui pembangunan 4.500 rumah baru bagi pemukim Yahudi di Tepi Barat (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Pemerintah Israel di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melanjutkan tradisi merampas tanah Palestina. Kali ini pemerintahan sayap kanan itu berencana mengeluarkan ribuan izin pembangunanan permukiman Yahudi yang baru di Tepi Barat.

Padahal, sekutu dekat Israel, Amerika Serikat (AS), baru-baru ini kembali memperingatkan agar pembangunan permukinan dihentikan karena mengganggu proses perdamaian dengan Palestina.

Rencana persetujuan terhadap 4.560 unit rumah di berbagai wilayah Tepi Barat dimasukkan dalam agenda Dewan Perencanaan Tertinggi Israel yang akan bertemu pekan depan. Dari jumlah itu, hanya 1.332 yang sampai pada tahap persetujuan akhir, sisanya masih melalui proses izin awal.

"Kami akan terus membangun permukiman dan memperkuat cengkeraman Israel di wilayah itu," kata Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, dikutip dari Reuters.

Pemerintah Otoritas Palestina akan memboikot pertemuan Komite Ekonomi Bersama dengan Israel yang dijadwalkan pada Senin besok, sebagai respons dari keputusan pemerintahan Netanyahu. 

Sementara itu faksi perlawanan Palestina yang menguasai Jalur Gaza, Hamas, mengecam keputusan itu.

"Tidak akan memberikan (Israel) legitimasi atas tanah kami. Rakyat kami akan melawan dengan segala cara," bunyi pernyataan Hamas.

Sejak memegang kendali pemerintahan pada Januari 2023, koalisi pendukung Netanyahu telah menyetujui lebih dari 7.000 unit rumah baru, paling jauh di Tepi Barat. Selain itu koalisi juga mengamandemen UU yang membuka jalan bagi para pemukim untuk kembali ke empat lokasi yang sebelumnya telah dievakuasi.

Komunitas internasional menganggap permukiman yang dibangun di atas tanah yang direbut Israel dalam Perang Arab-Israel 1967 sebagai ilegal. Perluasan permukiman Yahudi menjadi pemicu langgengnya konflik Israel-Palestina.

Palestina sedang berusaha mendirikan negara merdeka meliputi Tepi Barat dan Jalur Gaza dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota. Namun Israel menyebut Yerusalem sebagai ibu kotanya yang tak bisa dibagi. Pembicaraan damai yang ditengahi oleh AS sejak 2014 dibekukan, yakni solusi dua negara.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut