Israel Siap Terima Usulan Perdamaian dari AS, Palestina Tegas Menolak
Lembah Yordan dan Laut Mati meliputi hampir 30 persen dari Tepi Barat. Palestina menegaskan bahwa wilayah itu merupakan satu kesatuan dari tanah yang akan menjadi negara masa depan.
Para pejabat Palestina memboikot rencana perdamaian dari pemerintahan Trump sejak AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Keputusan itu menunjukkan AS tak akan pernah menjadi penengah yang adil dalam konflik Israel-Palestina.
Abbas mengatakan, solusi ekonomi untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina bukanlah hal baru.
“Uang itu penting, ekonomi penting, tapi politik lebih penting. Solusi politik lebih penting. Kami menerima semua orang yang ingin membantu kami, apakah itu di Manama (Bahrain) atau tempat lain. Tapi untuk saat ini, kami menolak 'Kesepakatan Abad Ini' (Deal of the Century/nama usulan perdamaian AS)," kata Abbas.
Abbas yakin, investasi 50 sampai 60 miliar dolar seperti dijanjikan AS hanya omong kosong. Ini bukan janji baru yang disampaikan.
"Apa yang Amerika usulkan? 50 atau 60 miliar dolar? Kami sudah terbiasa dengan omong kosong semacam ini. Jangan berbohong dengan satu sama lain. Kita akan lihat apakah ada orang yang hidup cukup lama untuk melihat bahwa uang 50 atau 60 miliar dolar itu akan datang," tuturnya.
Editor: Anton Suhartono