Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kritik Presiden Duterte, Biarawati Lansia Dideportasi dari Filipina
Advertisement . Scroll to see content

Jalan Panjang Presiden Duterte Bebaskan Marawi dari Teroris

Kamis, 19 Oktober 2017 - 10:34:00 WIB
Jalan Panjang Presiden Duterte Bebaskan Marawi dari Teroris
Militer Filipina berpatroli di Marawi (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Selasa 17 Oktober 2017, mengumumkan bahwa pihaknya berhasil membebaskan Kota Marawi dari cengkraman teroris kelompok Abu Sayyaf. Marawi sudah dikuasai kelompok yang terinspirasi dari ISIS itu sejak empat bulan lalu.

"Ibu-ibu dan Bapak-Bapak, saya dengan senang hati mengumumkan bahwa Kota Marawi sudah dibebaskan dari pengaruh teroris dan kami memulai merehabilitasi kota tersebut," kata Duterte, seperti dikutip dari BBC.

Begitu Duterte menyampaikan pengumuman tersebut, warga langsung mengibarkan bendera Filipina diikuti dengan pekikan 'mabuhay' atau 'hidup'.

Penduduk seperti merasakan lepas dari penjara yang penuh dengan kekerasan. Dalam empat bulan pertempuran merebut Marawi, lebih dari 1.000 orang tewas dari kedua pihak serta ratusan ribu warga terpaksa mengungsi.

Pengumuman pembebesan Marawi disampaikan setelah dua pemimpin kelompok teroris yakni Isnilon Hapilon dan Omar Maute tewas dalam sebuah serangan militer Filipina.

Namun serangan itu belum menumpas seluruh anggota kelompok Abu Sayyaf, diperkirakan masih ada sekitar 30 teroris yang bertahan. Selain itu ada 20 orang yang disandera, di mana enam sampai delapan di antaranya merupakan warga asing.

Karena itulah meski Presiden Duterte sudah menyebut Marawi berhasil dibebaskan, namun warga yang mengungsi belum diperkenankan pulang ke rumah. Pertempuran masih akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.

Konflik di Marawi merupakan ujian keamanan terberat yang dialami Filipina sejak beberapa tahun terakhir. Pertempuran pecah pada 23 Mei yang membuat Duterte menetapkan Mindanao dalam status darurat militer.

Penguasaan teroris atas Marawi menegaskan begitu kuatnya pengaruh kelompok itu di wilayah selatan Filipina. Tidak hanya itu, kekuatan mereka semakin bertambah setelah berbulan-bulan menguasai Marawi.

Empat bulan pertempuran juga menimbulkan kerusakan massif di penjuru kota dan sekitarnya, termasuk bangunan bersejarah, pusat budaya, serta permukiman. Konflik ini juga menyebabkan 400 ribu orang mengungsi dan mendiami penampungan sementara di sekitar Marawi.

Konflik semakin membara, apalagi setelah pemerintah memutuskan menolak bernegosiasi dengan teroris, sekalipun orangtua pimpinan teroris Abdullah dan Omar Maute yakni Farhana dan Cayamora, ditangkap. Abdullah dilaporkan sempat menawarkan menukar orangtuanya dengan sandera Chito Suganob. Namun Cayamora yang ditahan di special intensive care area di Camp Gabong Diwa, Tuguig, meninggal dunia pada Agustus lalu akibat sakit parah. Akhirnya, Suganob berhasil dibebaskan pada awal September setelah disandera selama empat bulan.

Omar Maute sendiri tewas dalam serangan militer Filipina bersama dengan Isnilon Hapilon. Isnilon Hapilon masuk dalam daftar orang paling dicari oleh Amerika Serikat. Tes DNA dilakukan untuk memastikan keduanya merupakan Isnilon dan Maute.

Meski demikian, Kepala Staf militer Filipina Jenderal Aduardo Ano mengatakan, pihaknya masih berusaha membersihkan Marawi dari sisa-sisa kelompok teroris yang bertahan. Mereka masih terjebak di dalam kota.

"Ini hanya hitungan hari sebelum Marawi benar-benar dipastikan bebas dari teroris. Tidak akan ada yang menyerah,” ungkapnya.

Penguasaan kelompok Abu Sayyaf atas Marawi juga menimbulkan kekhawatiran baru. Kelompok itu akan semakin punya pengaruh kuat di Mindanao, pulau yang sebagian besar warganya memeluk Islam.

Sementara itu beberapa organisasi internasional sudah menawarkan bantuan kepada Filipina, salah satunya untuk membangun kembali Marawi yang porak poranda. Tawaran bantuan berasal dari Amerika Serikat, China, Australia, Jepang, dan Uni Eropa. Namun Pemerintah Filipina sejauh ini masih fokus membebaskan Marawi dari pengaruh kelompok Abu Sayyaf.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut