Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Raffi Ahmad Beli Tas Ivan Gunawan Rp500 Juta untuk Bangun Masjid di Yokohama
Advertisement . Scroll to see content

Jepang Akan Buang Air Limbah Radioaktif Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ke Laut

Jumat, 16 Oktober 2020 - 16:06:00 WIB
Jepang Akan Buang Air Limbah Radioaktif Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ke Laut
Jepang akan membuang 1,23 juta ton air limbah dari PLTN Fukushima ke laut (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Jepang akan membuang 1,2 juta ton lebih air terkontaminasi radioaktif ke laut. Limbah itu merupakan hasil olahan di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.

Pembuangan limbah yang telah disaring itu bertujuan untuk mengurangi radioaktivitas dan kemungkinan dimulai paling cepat pada 2022.

Keputusan tersebut mengakhiri perdebatan bertahun-tahun tentang bagaimana membuang limbah cair yang digunakan untuk mendinginkan pembangkit listrik setelah dilanda tsunami dahsyat pada 2011.

Sebuah tim panel pemerintah pdaa awal 2020 menyatakan, ada dua pilihan yang realistis, yakni membuang ke laut atau diuapkan. Pilihan pertama mendapat perlawanan dari nelayan setempat.

"Kami tidak dapat menunda keputusan rencana untuk menangani air olahan, untuk mencegah penundaan dalam penonaktifan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi," kata Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato, dikutip dari AFP, Jumat (16/10/2020).

Dia tak menyebutkan detail rencana pembuangan limbah itu serta kapan akan dimulainya.

Keputusan itu terpaksa diambil karena ruang penyimpan air, termasuk air tanah dan hujan yang merembes ke fasilitas setiap hari, semakin menipis.

Operator pembangkit listrik, Tokyo Electric Power Company (TEPCO), menyebut ada sekitar 1,23 juta ton air limbah yang disimpan di tangki fasilitas tersebut.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut