Jika Tak Segera Reformasi, Lebanon Dianggap Hilang oleh Komunitas Internasional
"Komunitas internasional tidak mau menandatangani cek kosong jika mereka (otoritas Lebanon) tidak menerapkan reformasi. Mereka harus melakukannya dengan cepat, karena risiko hari ini adalah hilangnya Lebanon," kata Menlu Le Drian dikutip dari Reuters, Kamis (27/8/2020).
Prancis menjadi negara pertama yang menawarkan bantuan pemulihan ekonomi pascaledakan besar di Beirut. Bahkan, Presiden Prancis Emmanuel Macron langsung bertolak ke Beirut sehari setelah insiden terjadi.
Macron ingin memastikan bantuan Prancis tidak akan jatuh ke tangan politisi korup Lebanon. Sayangnya, kemajuan pemulihan dalam negeri Lebanon berjalan lambat dan beberapa diplomat semakin frustasi atas situasi tersebut. Macron rencananya akan kembali ke Beirut pada 1 September mendatang.
"Ini menjadi tanggung jawab otoritas Lebanon. Mereka terlatih dan kompeten, tetapi mereka telah membuat konsensus di antara mereka sendiri untuk tidak bertindak," lanjut Le Drian.
Editor: Arif Budiwinarto