Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Anggota DPR AS Kutuk Kebijakan Trump Larang Masuk Warga Palestina: Kejam!
Advertisement . Scroll to see content

Joe Biden Sebut Pasukan AS Akan Bela Taiwan, Gedung Putih: Pernyataan Pribadi

Selasa, 20 September 2022 - 10:21:00 WIB
Joe Biden Sebut Pasukan AS Akan Bela Taiwan, Gedung Putih: Pernyataan Pribadi
Kurt Campbell (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden soal pasukannya akan membantu Taiwan jika diserang China mendapat perhatian serius Gedung Putih. Koordinator Indo-Pasifik Gedung Putih Kurt Campbell menegaskan pernyataan itu mewakili pendapat pribadi Biden, bukan pemerintah AS.

Menurut Campbell, kebijakan AS soal Taiwan tak berubah, yakni masih mengakui wilayah itu bagian dari China dan tak mendorong kemerdekaannya. 

"Saya tidak yakin, pantas untuk membuat pernyataan dari Gedung Putih hari ini sebagai pernyataan mundur dari presiden," kata Campbell, dalam sebuah forum di Washington, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (20/9/2022).

"Pernyataan presiden untuk diri sendiri. Saya kira kebijakan kami tetap konsisten dan tidak berubah dan akan terus berlanjut," ujarnya, menambahkan.

Pernyataan bahwa pasukan AS akan membela Taiwan jika wilayah itu diserang China disampaikan Biden dalam wawancara di program 60 Minutes CBS News yang tayang pada Minggu lalu. Ini merupakan pernyataan paling gamblang Biden soal ketegangan China dan Taiwan. 

"Iya, jika pada kenyataannya terjadi serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Biden, menjawab pertanyaan pembawa acara, apakah pasukan AS akan membela Taiwan jika diserang.

Sebenarnya ini pernyataan Biden kedua bahwa AS akan membela Taiwan dengan kekuatan militer jika wilayah itu diserang China. Namun kali ini disertai dengan pengerahan pasukan. Pernyataan tersebut disebut melanggar kebijakan lama AS yang masih mengakui Taiwan sebagai bagian dari China atau dikenal dengan Satu China. AS sejak lama terjebak pada kebijakan ambigu soal Taiwan. 

Biden lalu menegaskan, kasus Taiwan berbeda dengan Ukraina. Jika di Ukraina AS mengirim bantuan persenjataan, maka untuk Taiwan pasukannya yang akan dikerahkan.

Di sisi lain, dalam wawancara itu Biden menegaskan kembali bahwa AS tetap berkomitmen pada kebijakan Satu China, yakni mengakui Beijing secara resmi, bukan Taipei. Dia juga menggarisbawahi bahwa AS tidak mendorong Taiwan untuk merdeka.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut