Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sepakat Pangkas Tarif Impor China Jadi 47 Persen usai Bertemu Xi Jinping
Advertisement . Scroll to see content

Joe Biden Tunjuk Yahudi Kuba Jadi Menteri Keamanan Dalam Negeri AS

Selasa, 24 November 2020 - 07:56:00 WIB
Joe Biden Tunjuk Yahudi Kuba Jadi Menteri Keamanan Dalam Negeri AS
Alejandro Mayorkas. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Presiden terpilih AS, Joe Biden, menunjuk imigran Yahudi kelahiran Kuba, Alejandro Mayorkas, menjadi menteri keamanan dalam negeri. Langkah tersebut sekaligus mengisyaratkan antitesis dari kebijakan antiimigran Presiden AS Donald Trump.

Mayorkas adalah mantan jaksa federal yang tugasnya berfokus pada layanan imigrasi AS. Setelah meninggalkan jabatan itu, dia ditunjuk menjadi wakil menteri di Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) pada era pemerintahan Presiden Barack Obama.

Saat menjabat wakil menteri DHS, Mayorkas bertugas mengawasi implementasi Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA), yakni program yang dimaksudkan untuk menawarkan kewarganegaraan bagi jutaan penduduk lama AS yang memasuki negara itu secara ilegal.

Di bawah pemerintahan Trump, program itu dihentikan dan digugat di pengadilan, sebagai bagian dari upaya keras Gedung Putih melawan imigran tidak berdokumen di AS.

Mayorkas akan menjadi imigran pertama yang memimpin birokrasi di DHS, yang misinya difokuskan pertama-tama untuk melindungi negara dari terorisme, serangan dunia maya, serta bencana alam. Dalam sebuah cuitan di Twitter, Mayorkas menyinggung soal sejarah keluarganya yang dulu berstatus pengungsi di AS.

Ibunya adalah seorang Yahudi Rumania yang melarikan diri ke Kuba. Sementara, ayahnya adalah Yahudi Kuba yang kemudian membawa keluarganya pindah ke Amerika Serikat pada 1960, sebelum ulang tahun pertama Mayorkas.

“Ketika saya masih sangat muda, Amerika Serikat menyediakan tempat perlindungan bagi keluarga saya dan saya,” cuitnya, dikutip AFP, Selasa (24/11/2020).

“Sekarang, saya telah dinominasikan untuk menjadi menteri DHS dan mengawasi perlindungan semua orang Amerika dan mereka yang melarikan diri dari penganiayaan untuk mencari kehidupan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri dan orang yang mereka cintai.”

DHS dibentuk setelah serangan 11 September 2001 oleh al-Qaeda. Departemen itu didirikan untuk mengoordinasikan keamanan dalam negeri melawan potensi terorisme.

Akan tetapi, kementerian itu juga melakukan kontrol perbatasan dan penegakan aturan keimigrasian, manajemen bencana, keamanan dunia maya, serta keamanan transportasi udara dan laut.

Saat ini, ada sekitar 240.000 pegawai di DHS. Sayangnya, lembaga itu menjadi departemen besar yang misi intinya tidak didefinisikan dengan baik, dan sangat dipolitisasi selama pemerintahan Trump.

Trump mengguncang kepemimpinan DHS, ketika dia mencari pejabat yang dapat menghentikan sepenuhnya imigrasi legal dan ilegal dan bersedia melakukan hal-hal ekstrem, seperti memisahkan keluarga dan mengisolasi anak-anak, untuk mencegah imigran tidak berdokumen.

Politikus Partai Demokrat, Joaquin Castro—yang memimpin Kongres Kaukus Hispanik—menyebut Mayorkas sebagai pilihan yang fantastis dalam kabinet Biden.

“Setelah kekejaman dan kehancuran yang ditimbulkan oleh pemerintahan Trump, Mayorkas memiliki mandat untuk merombak DHS,” kata Castro.

“Sebagai mantan wakil menteri DHS dan pelaksana utama DACA, dia memiliki pengalaman yang diperlukan untuk mewujudkan reformasi yang sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut