Joe Biden Yakin Gencatan Senjata Gaza Bisa Cegah Iran Serang Israel
WASHINGTON DC, iNews.id - Presiden AS Joe Biden merasa yakin, kesepakatan gencatan senjata di Gaza dapat mencegah Iran menyerang Israel. Selama dua pekan terakhir, isu tentang rencana serangan Teheran itu terus mencuat, menyusul pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, akhir bulan lalu.
Pernyataan Biden kali ini muncul setelah Iran menolak seruan Barat untuk menghentikan ancaman pembalasannya atas kematian Haniyeh. Israel dinilai bertanggung jawab atas pembunuhan yang berlangsung pada 31 Juli itu, saat Haniyeh berkunjung ke Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Israel sampai hari ini belum berkomentar, bahkan membantah tuduhan itu pun tidak. Namun Iran telah bersumpah untuk membalas kematian Haniyeh, yang terjadi beberapa jam setelah serangan Israel di Beirut menewaskan seorang komandan senior Hizbullah, kelompok militan kuat yang didukung Iran di Lebanon.
Ketika ditanya apakah gencatan senjata antara Israel dan Hamas dapat mencegah serangan Iran, Biden mengamininya. "Itu harapan saya... meski (negosiasi) semakin sulit. Saya tidak akan menyerah," ujarnya kepada wartawan di New Orleans, AS, Selasa (13/8/2024).
Para diplomat Barat telah berusaha keras untuk mencegah terjadinya konflik besar di Timur Tengah. Apalagi, ketegangan di kawasan itu sudah tinggi juga akibat perang antara Israel dan pejuang Pelastina di Jalur Gaza.
Mengutip tiga pejabat senior Iran, Reuters sebelumnya melaporkan bahwa kesepakatan gencatan senjata yang berasal dari peluang negosiasi pekan ini dapat menahan Iran dari pembalasan langsung terhadap Israel.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin lalu, Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Eropa mendesak Iran untuk meredakan ketegangan. Namun, Teheran menilai permintaan Barat itu tidak dapat diterima oleh akal sehat dan logika politik. Sebab, yang melakukan serangan ke Teheran adalah Israel dan itu melanggar hukum internasional.
Gedung Putih memperingatkan bahwa serangan signifikan oleh Iran dan sekutu-sekutunya terhadap Israel mungkin terjadi minggu ini. Tel Aviv juga memiliki prediksi yang sama.
Amerika Serikat telah mengerahkan kelompok penyerang kapal induk dan kapal selam peluru kendali ke Timur Tengah untuk mendukung Israel.
Perang Gaza dimulai dengan serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel Selatan yang menyebabkan kematian hampir 1.200 penduduk zionis. Para pejuang Palestina itu juga menangkap 251 orang Israel. Sebanyak 111 di antaranya masih ditawan di Gaza, termasuk 39 orang yang diduga telah tewas akibat serangan Israel sendiri.
Serangan Israel di Gaza selama lebih dari 10 bulan terakhir telah membunuh hampir 40.000 warga sipil Palestina.
Editor: Ahmad Islamy Jamil