Kalah dari Azerbaijan, PM Armenia Kini Diteriaki Rakyat 'Nikol Si Pengkhianat'
“Gara-gara dia, tanah air kami, masyarakat kami, telah menerima luka-luka sedemikian rupa sehingga perlu beberapa generasi untuk menyembuhkannya,” katanya.
Pashinyan, yang istri dan putranya berada di garis depan selama konflik di Nagorno-Karabakh, mengatakan bahwa kesepakatan damai adalah satu-satunya pilihan Armenia untuk menjamin kelangsungan hidup Karabakh.
Meskipun daerah kantong etnik Armenia itu kehilangan sebagian besar wilayahnya, masa depannya akan dijamin oleh hampir 2.000 penjaga perdamaian Rusia yang akan dikerahkan untuk mandat lima tahun yang dapat diperbarui.
Pada Rabu (2/12/2020) lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin memuji langkah Pashinyan menyetujui kesepakatan damai dengan Azerbaijan. Menurut Putin, keputusan itu memang dibutuhkan walau “menyakitkan” bagi Armenia.
Pashinyan menegaskan, dia tidak akan mengundurkan diri. Dalam pidato yang disiarkan televisi lokal pada Sabtu kemarin, dia mengatakan bahwa prioritas pemerintahnya adalah mengembalikan tawanan perang Armenia dan jenazah orang-orang yang tewas dalam pertempuran dengan Azerbaijan beberapa waktu lalu.
Editor: Ahmad Islamy Jamil