Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Beri Trauma Healing ke Anak-Anak, Kontingen TNI di Kongo Dapat Apresiasi
Advertisement . Scroll to see content

Kelompok Kriminal Bersenjata Eksekusi Puluhan Orang, Mayoritas Korbannya Warga Sipil

Rabu, 18 November 2020 - 04:16:00 WIB
Kelompok Kriminal Bersenjata Eksekusi Puluhan Orang, Mayoritas Korbannya Warga Sipil
Milisi ADF diduga kuat sebagai pihak paling bertanggung jawab atas eksekusi lebih dari 30 orang di dua lokasi di Provinsi Kivu, Kongo. (foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

BENI, iNews.id - Teror kelompok kriminal bersenjata kembali terjadi di Republik Demokratik Kongo. Terbaru, setidaknya 30 orang dieksekusi secara sadis dengan korban mayoritas adalah warga sipil.

Menteri Dalam Negeri Provinsi Kivu, Jean-Bosco Sebishimbo mengatakan sebanyak 29 jasad ditemukan di Virunga Park, Selasa (17/11/2020). Diduga kuat jasad-jasad tersebut merupakan korban eksekusi massal yang dilakukan kelompok bersenjata ADF.

Selain itu, Jean-Bosco menambahkan, enam warga sipil juga terbunuh dalam sebuah serangan bersenjata di dekat desa Kokola pada Selasa pagi waktu setempat.

Misi MONUSCO PBB mengkonfirmasi bahwa enam orang tewas di Kokola, sementara sumber-sumber lokal menyebutkan tujuh orang tewas.

"Indikasi pertama tentang pelaku tindakan keji ini mengarah pada pejuang ADF, yang sangat aktif di daerah tersebut," kata Sebishimbo dikutip dari AFP, Rabu (18/11/2020) dini hari WIB.

Sejak 2019, kelompok bersenjata telah bunuh lebih dari 800 warga

Kedua serangan itu terjadi di Kivu Utara, teritori Beni, dimana 811 warga sipil tewas akibat aksi kekerasan bersenjata sejak 31 Oktober 2019, menurut Kivu Security Tracker.

Pada tanggal itulah tentara DR Kongo melancarkan operasi besar-besaran terhadap para pemimpin dan pangkalan ADF di hutan sekitar Beni.

Kelompok bersenjata meresponsnya dengan mengintensifkan aksi pembantaian di daerah pedesaan, serta berusaha menghalangi warga sipil bekerja sama dengan militer.

"Kengerian dari penemuan baru yang mengerikan ini tidak dapat membuat siapa pun acuh tak acuh," kata duta besar Uni Eropa untuk DRC, Marc Chataigner.

ADF, yang bermula pada 1990-an sebagai kelompok pemberontak Muslim Uganda, adalah satu dari lebih dari 100 milisi yang kerap menciptakan aksi teror provinsi timur negara yang luas itu.

Sebelumnya, ADF tidak pernah mengklaim bertanggung jawab atas sejumlah serangan. Tetapi sejak April 2019, beberapa serangan ADF justru diklaim oleh kelompok yang menamakan dirinya Negara Islam Pusat Provinsi Afrika, tanpa bukti yang nyata.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut