Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Raffi Ahmad Beli Tas Ivan Gunawan Rp500 Juta untuk Bangun Masjid di Yokohama
Advertisement . Scroll to see content

Kematian akibat Bunuh Diri Meningkat, PM Jepang Tunjuk Menteri Urusan 'Kesepian'

Rabu, 24 Februari 2021 - 14:46:00 WIB
Kematian akibat Bunuh Diri Meningkat, PM Jepang Tunjuk Menteri Urusan 'Kesepian'
Yoshihide Suga (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Pemerintah Jepang berusaha menekan jumlah kasus bunuh diri yang meningkat selama pandemi Covid-19. Angka kematian akibat bunuh diri di negara itu meningkat 3,7 persen selama pandemi Covid-19 pada 2020, menjadi 20.919 orang. Sementara kematian akibat virus corona jauh lebih kecil, yaitu 3.492 pada tahun lalu dan 7.549 hingga Februari 2021.

Tak hanya masyarakat biasa, Negeri Sakura itu juga diguncang serangkaian kasus bunuh diri di kalangan selebriti, termasuk bintang reality show Hana Kimura (22) serta aktor Haruma Miura (30) dan Yuko Takeuchi (40).

Terdapat ‘hutan bunuh diri’ yang disebut Aokigahara dan sangat terkenal di Jepang. Aokigahara menjadi lokasi favorit bagi mereka yang ingin mengakhiri hidup. 

Selain itu kasus pemerkosaan dan pembunuhan berantai melibatkan Takahiro Shiraishi juga membuat heboh. Dia berkenalan dengan perempuan-perempuan yang ingin bunuh diri ke rumahnya dan menawarkan bantuan untuk mengakhiri hidup.

Kondisi tersebut membuat Perdana Menteri Yoshihide Suga berinisiatif membuat pos baru di kabinetnya yang khusus menangani masalah kesehatan mental, penyebab meningkatnya kasus bunuh diri.

Suga menunjuk Tetsushi Sakamoto (70) menjadi Menteri 'Kesepian'. Dia sebelumnya menjabat menteri revitalisasi kawasan serta menteri yang menangani anjloknya angka kelahiran.

Sakamoto mengepalai kantor baru untuk penanggulangan kasus bunuh diri, dibantu 30 pejabat yang mulai bekerja sejak Jumat (19/2/2021) lalu.

“Perempuan lebih rentan tertekan di tengah aturan pembatasan, sehingga jumlah kasus bunuh diri terus meningkat. Saya harap Anda (Sakamoto) bisa mengidentifikasi masalah ini dan membuat langkah-langkah kebijakan secara komprehensif,” ujar Suga, dikutip dari The Straits Times, Rabu (24/2/2021).

Jepang mengikuti jejak Inggris yang pada 2018 membentuk pos untuk mengatasi masalah yang timbul dari kalangan jomblo.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut