Kenapa Negara Arab Tidak Membantu Palestina, Yuk Ketahui Alasannya!

JAKARTA, iNews.id - Kenapa negara Arab tidak membantu Palestina jadi topik menarik yang akan dibahas kali ini. Konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel masih belum selesai.

Sejak konflik Palestina-Israel dimulai pada 1948, sudah tidak terhitung jumlah warga sipil Palestina yang menjadi korban kekejaman dan diskriminasi yang dilakukan oleh Israel. Tak ayal, hal ini mendapatkan kecaman dari masyarakat global.

Baca Juga

Korea Selatan Tutup 4.008 Sekolah karena Populasi Pelajar Menyusut

Salah satu yang menjadi pertanyaan banyak orang adalah kenapa negara Arab tidak membantu Palestina?

Kenapa Negara Arab Tidak Membantu Palestina?

Menurut Al Jazeera, Kamis (21/3/2024), Palestina disebut-sebut sudah tidak lagi memiliki sekutu di Jazirah Arab. Inilah yang membuat beberapa negara Arab tidak ingin membela atau membantu negara yang kini dipimpin oleh Mahmoud Abbas tersebut.

Baca Juga

Hamas: Kemenangan Putin di Pilpres Rusia Penting bagi Perjuangan Palestina

Tak hanya itu, beberapa negara Arab ternyata telah menjalin kerjasama dengan Amerika Serikat. Negeri berjuluk Paman Sam itu notabenenya adalah sekutu dari Israel dalam hal pemasok senjata.

Bahkan, pada tahun 2020 Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA) mulai membuka hubungan bilateral dengan Israel. Bahkan, sempat muncul isu jika Arab Saudi akan melakukan hal serupa.

Baca Juga

Hamas dan Fatah Bersitegang gara-gara Penunjukan Mohammad Mustafa sebagai PM Palestina

Di sisi lain, beberapa negara di Jazirah Arab termasuk Mesir dan Yordania tidak memberikan izin kepada warga Palestina untuk menetap di negara mereka.

“Perang saat ini tidak hanya ditujukan untuk memerangi Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, tetapi juga merupakan upaya untuk mendorong penduduk sipil untuk bermigrasi ke Mesir,” kata Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sissi, seperti dikutip dari AP News.

Baca Juga

Profil Mohammad Mustafa PM Palestina yang Baru, Doktor Lulusan AS Bertekad Usir Israel

Penolakan kepindahan warga Palestina juga direspon oleh pemimpin Yordania, Raja Abdullah II. Ia memperingatkan untuk mencegah pemindahan secara paksa warga Palestina ke wilayah negara mereka yang dapat mengakibatkan banyak krisis.

Setelah ditelusuri, Raja Abdullah memiliki alasan jika hal warga Palestina pindah ke Yordania, nantinya Israel akan melakukan pengusiran secara permanen. Ini menyebabkan tuntutan Palestina untuk menjadi negara akan batal.