Kerusuhan Bangladesh Belum Usai, Pendemo Tolak Militer Ambil Alih Pemerintahan
DHAKA, iNews.id - Suasana mencekam dan menengangkan akibat kerusuhan di Bangladesh belum juga hilang pascamundurnya Perdana Menteri diktator Sheikh Hasina. Para pemimpin aksi demonstrasi mahasiswa yang meletus di negeri itu menyatakan, para pengunjuk rasa menolak militer mengambil alih pemerintahan yang ditinggalkan Hasina.
Mereka menganggap pemerintahan militer ataupun pemerintah yang didukung militer tidak dapat diterima di Bangladesh. Mereka pun menegaskan, hanya pemerintahan yang disetujui oleh gerakan mahasiswa yang akan dibentuk.
"Tidak ada pemerintahan selain yang diusulkan oleh para mahasiswa yang akan diterima. Seperti yang telah kami katakan, tidak ada pemerintahan militer, atau yang didukung oleh militer, atau pemerintahan fasis, yang akan diterima," kata pemimpin Gerakan Mahasiswa Antidiskriminasi, Nahid Islam, seperti dikutip surat kabar Bangladesh, Daily Star, dalam sebuah pidato video, hari ini.
Pemimpin pengunjuk rasa itu mendesak Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin agar segera mengambil langkah-langkah guna memulihkan hukum dan ketertiban di negara tersebut. Dia mengatakan, susunan pemerintahan sementara sudah harus diumumkan pada Selasa (6/8/2024) pagi waktu setempat.
"Kami telah memutuskan bahwa pemerintahan sementara akan dibentuk dengan peraih Nobel yang terkenal di dunia, Dr Mohammad Yunus, yang memiliki penerimaan luas, akan menjadi penasihat utama," katanya.