Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Politisi AS Ramai-Ramai Kecam Uji Coba Senjata Nuklir: Berbahaya dan Sembrono!
Advertisement . Scroll to see content

Ketika Trump Sebut PM India Modi Pria Tampan Sekaligus Pembunuh

Jumat, 31 Oktober 2025 - 13:05:00 WIB
Ketika Trump Sebut PM India Modi Pria Tampan Sekaligus Pembunuh
Donald Trump menyebut Narendra Modi sebagai pria tampan sekaligus pembunuh (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

GYEONGJU, iNews.id - Pernyataan mengejutkan kembali keluar dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dalam pidatonya di hadapan para pemimpin bisnis pada KTT APEC di Gyeongju, Korea Selatan, Rabu (29/10/2025), Trump menyebut Perdana Menteri India Narendra Modi sebagai “pria tampan”, namun di saat yang sama menyebutnya sebagai “pembunuh”.

Ucapan itu muncul saat Trump mengisahkan kembali upayanya meredakan konflik bersenjata antara India dan Pakistan yang sempat pecah pada Mei lalu. Menurut Trump, kedua negara hampir terseret dalam perang terbuka, hingga dia turun tangan dengan gaya diplomasi khasnya, keras dan penuh ancaman ekonomi.

“Saya menelepon Perdana Menteri Modi dan mengatakan, ‘Kami tidak bisa menandatangani perjanjian dagang dengan Anda. Anda memulai perang melawan Pakistan. Kami tidak akan melakukannya’,” kata Trump, mengulang percakapannya dengan Modi.

Namun, baik India maupun Pakistan menolak desakannya untuk menghentikan pertempuran. Bahkan, kata Trump, kedua pihak meminta agar AS tidak ikut campur dan membiarkan perang berlanjut.

Pujian dan Sindiran untuk Modi

Yang paling menarik perhatian justru bukan klaim diplomatik Trump, melainkan cara uniknya menggambarkan Narendra Modi. Dalam pidatonya, Trump memuji sang perdana menteri India sebagai sosok yang karismatik dan menawan.

“Perdana Menteri Modi adalah pria paling tampan, seseorang yang ingin Anda jadikan ayah,” ucap Trump.

Namun tak lama setelah memujinya, Trump melontarkan sindiran tajam:

“Dia pembunuh,” seraya melanjutkan bahwa Modi yang menginginkan perang dengan menyerang Pakistan terlebih dulu.

Sejauh ini, belum ada tanggapan resmi dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) India terkait pernyataan Trump tersebut. 
Media India menyoroti pidato itu sebagai contoh terbaru dari gaya komunikasi Trump yang sering kali tidak diplomatis namun penuh sensasi.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut