Kini Bandara-Bandara di AS Sediakan Makin Banyak Ruang Beribadah Lintas Agama
Namun kenyataannya cukup banyak pengunjung bandara yang tidak mengira adanya ruang semacam itu. Ada pula yang karena membutuhkannya, namun harus bertanya dulu ke petugas bandara.
Seperti yang terjadi pada Sri Lestari Tulastono, yang kerap bepergian untuk urusan pekerjaan maupun berlibur. Warga Maryland yang terbiasa tepat waktu salat itu menyampaikan pengalamannya beribadah di sebuah kapel bandara di Charlotte, North Carolina.
"Saya bertanya ke petugas keamanan, apakah ada tempat untuk beribadah di sana. Kebetulan di sana ada chapel. Saya pikir pasti bisa dipakai untuk semua agama. Memang di sana welcome. Sepi, tempatnya seperti ruang meeting biasa. Ada meja, kursi, seperti di rumah, ada juga tempat kosong untuk menaruh mukena, sajadah. Untuk wudhu, di toilet dekat situ. Karena sepi, bukan di ruang umum, jadi enak, bisa fokus sholat," ujar Sri.
Meskipun disebut kapel, tempat yang biasa digunakan untuk beribadah oleh non-muslim, Sri melihatnya hal tersebut bukan merupakan masalah bagi mereka yang beragama lain untuk turut memanfaatkannya. Ruangan tersebut ditata seperti halnya ruang tamu di rumah yang dilengkapi meja dan kursi.
Lalu apa saja fasilitas yang tersedia di ruang yang kira-kira cukup bagi lima orang untuk salat berjamaah itu? Sri mengatakan, ada Kitab Suci Injil, juga gambar-gambar orang berdoa.