Kisah Jatuhnya Pesawat Pengebom AS B-52, 2 Bom Nuklir Hantam Tanah
Akibatnya pesawat kehilangan bahan bakar sebanyak 5.400 galon dalam waktu 3 menit. Mengetahui kondisi darurat, komandan memerintahkan para kru berbalik ke bangku dan melakukan pendaratan darurat. Namun sayang, sebelum pendaratan darurat, sayap ring putus, diikuti bagian ekor pesawat pengebom. Pesawat tersebut pun jatuh.
Salah satu bom Mark 39 berhasil terbuka parasutnya sehingga bisa mendarat utuh, meskipun tersangkut di pohon. Pin pengaman mencegahnya untuk meledak. Sementara satu bom lainnya, dengan parasut yang belum terbuka, terjun bebas menghantam tanah.
Departemen Pertahanan AS (Pentagon) menyatakan tidak ada bom yang meledak karena mekanisme persenjataan yang belum diaktifkan.
Bom tersebut mempunyai berat 5 ton dengan daya ledak mencapai 3,8 megaton. Sebagai perbandingan, bom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki memiliki daya ledak sekitar 0,01 serta 0,02 megaton. Disinyalir, salah satu dari bom Mark 39 ini memancarkan radiasi termal hingga radius 15 mil. Apabila menggunakan jumlah populasi di Carolina Utara pada 1961, jika satu bom saja meledak, diperkirakan 28.000 orang akan tewas.
Editor: Anton Suhartono