Kisah Kengerian Letusan Gunung di White Island Selandia Baru, Kulit Terkelupas akibat Abu Panas
Dikutip dari Associated Press, Rabu (11/12/2019), sebelum letusan terjadi, Lillani bertanya kepada pemandu apa yang harus mereka lakukan jika gunung benar-benar meletus. Sang pemandu menjawab, semua turis harus lari ke kontainer. Di dalamnya penuh dengan persediaan logistik sebagai antisipasi.
Setelah 90 menit berjalan-jalan, kelompok Lillani kembali ke kapal untuk menuju kapal pesiar. Namun saat kapalnya baru beberapa puluh meter meninggalkan lokasi, gunung meletus.
Geoff melihat kejadian itu dan sempat menepuk pundak Lillani, saat itu dia belum menyadari apa yang terjadi. Menurut Lillani, suara letusan begitu lemah, kalah dengan deru mesin kapal yang mengangkut turis dari kapal pesiar ke gunung.
Saat berbalik, Lillani melihat awan tebal dan besar menyemburkan abu dan uap ke udara. Dia lalu mengambil telepon dari tas ayahnya untuk merekam kejadian. Namun tak lama kemudian bebatuan dan abu turun dari tebing gunung di kapal, mengubah kekagumannya menjadi ketakutan.
Beruntung pemandu wisata memberikan mereka helm dan masker gas sebelum kejadian sebagai antisipasi jika kesulitan bernapas. Pemandu memberi tahu bahwa sulfur dioksida dan gas lain di pulau itu bisa menjadi asam ketika bercampur dengan air liur.