Kisah Para Perawat Pasien Virus Corona yang Difasilitasi Menikah Setelah Bertugas di Wuhan
SHANGHAI, iNews.id - Lebih dari 2 bulan berjibaku di garis terdepan menangani pasien virus corona, para perawat di Shanghai, China, kini memetik buah kerja keras mereka.
Para perawat diberi fasilitas menikah meskipun digelar secara massal. Mereka terpaksa menunda pernihakan karena harus mengutamakan pekerjaan.
Sebagian dari mereka bahkan menjadi relawan yang menangani para pasien di Kota Wuhan, pusat wabah Covid-19.
Chen Mei, salah seorang perawat di Rumah Sakit Renji, tak bisa mengungkapkan rasa bahagianya karena bisa menikah dengan pria pujaan, Wu Xianbing.
Dia ikut serta atau bergabung bersama para perawat di seluruh China dalam tim medis darurat yang dikirim ke Wuhan.
Artinya dia harus berpisah dengan Wu selama 3 bulan. Jangankan untuk membicarakan pernikahan, untuk berkomunikasi pun mereka sulit.
“Kami paham ini akan menyakitkan, tapi ini yang terbaik,” kata Chen, yang menjalani nikah massal setelah 14 hari dikarantina sejak pertengahan April, dikutip dari China Daily, Selasa (5/5/2020).
Selain Chen dan Wu, ada sembilan perawat lain dari RS Renji yang harus menunda pernikahan.
Nikah massal yang berlangsung pada Jumat (1/5/2020) ini difasilitasi perusahaan tempat mereka bekerja.
RS Renji menyewa lokasi pernikahan yakni tempat bersejarah Waldorf Astoria Shanghai. Meski demikian pesta pernikahan hanya bisa dihadiri keluarga dekat masing-masing mempelai karena Shanghai masih memberlakukan pembatasan sosial.
"Hampir tiga bulan lalu, para pengantin perempuan masih mengenakan seragam perawat putih, ketimbang kerudung pengantin. Sekarang setelah mereka kembali dengan selamat, sangat penting bagi kami untuk mengadakan pesta bagi mereka," kata Xia Qiang, pejabat RS Renji.
"Saya berharap mereka belajar untuk saling menghormati, bertoleransi, memahami, dan mendukung satu sama lain setelah apa yang telah mereka alami di Wuhan dan melalui pengalaman ini di awal pernikahan mereka," kata Xia.
Editor: Anton Suhartono