KJRI Cape Town Jajakan Pasar Rakyat dan Festival Film Indonesia
Tudiono menuturkan, dia dan tim KJRI Cape Town terus menjajakan Pasar Rakyat dan Festival Film Indonesia. Apalagi, tradisi pasar rakyat di Indonesia sendiri sudah berjalan ratusan tahun dan dipelihara dari generasi ke generasi.
“Pasar Rakyat Indonesia merefleksikan karakter asli masyarakat Indonesia yang ramah, bersahabat, dan tulus. Ini menjadi perekat yang sangat kuat hubungan antara Indonesia dengan Cape Town Afsel,” kata Tudiono.
Pada Kamis (27/8/2024) kemarin di Jakarta, Tudiono didampingi Konsul Ekonomi Setyo Hargyanto telah menjajakan event tersebut ke Mayora yang diwakili oleh Direktur Pelaksana PT Mayora Tbk, Mulyono, dan petinggi Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC), Dr Witjaksana Darmosarkoro. Tudiono juga mengajak kalangan pengusaha kelapa sawit yaitu Harry Hanawi dari PT Golden Agri Resources dan Azmi Jaafar selaku CEO Minamas Plantation.
Pertemuan dengan CPOPC dan pengusaha kelapa sawit juga dihadiri oleh wakil Direktorat Afrika Kementerian Luar Negeri. Mayora dan CPOPC menyatakan mendukung dan akan turut serta membuka booth di Pasar Rakyat dan Festival Film Indonesia. Mayora bahkan tertarik untuk built In dalam film yang akan dibuat oleh Production House Summerland berlatar belakang Indonesia dan Cape Town, Afsel. Sementara CPOPC berencana mengirimkan film mengenai Orang Utan dan Kelapa Sawit di Festival Film Indonesia.
Konjen RI juga melakukan pertemuan dengan para Pimred, direktur dan redaktur sejumlah media massa. Mereka sangat antusias dan senang sekiranya bisa hadir di acara tersebut. Selama kunjungan ke Tanah Air, Konjen RI akan terus menjajakan Pasar Rakyat dan Festival Film Indonesia ke berbagai pihak untuk suksesnya acara tersebut dan misi mempererat hubungan masyarakat Cape Town dengan saudaranya, yaitu Indonesia.
Sejauh ini sejumlah produk Indonesia telah berhasil masuk ke Cape Town, Afsel. Di antaranya Indomie yang telah menempatkan distributor di Johannesburg, permen Kopiko, Balsam Geliga, furniture, rokok Jarum. Saat ini salah satu perusahaan di Cape Town ingin mengimpor penanak nasi dari Surabaya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil