Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gunung Hayli Gubbi Ethiopia Meletus Dahsyat, Abu Vulkaniknya Sampai China
Advertisement . Scroll to see content

KKB Culik 3 WN China di Lokasi Proyek PLTA, 2 Pekerja Lokal Tewas

Kamis, 06 Januari 2022 - 20:20:00 WIB
KKB Culik 3 WN China di Lokasi Proyek PLTA, 2 Pekerja Lokal Tewas
KKB masih saja terus melancarkan aksi teror dan penculikan di Nigeria (ilustrasi). (Foto: Ist.)
Advertisement . Scroll to see content

LAGOS, iNews.id – Kelompok kriminal bersenjata (KKB) menculik tiga warga negara China yang bekerja di sebuah proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Nigeria, pekan ini. Sementara itu, dua pekerja lokal tewas menyusul bentrokan antara gerombolan penjahat itu dan aparat keamanan. 

KKB sering menyasar pekerja asing di sejumlah proyek infrastruktur yang sedang berjalan di beberapa bagian Nigeria. Biasanya, KKB melancarkan teror di negara terpadat di Afrika itu dengan motif meminta uang tebusan.

Menurut polisi Nigeria, serangan KKB kali ini terjadi pada Selasa (4/1/2022) sore di lokasi proyek PLTA Sino-Hydro yang berada di Negara Bagian Niger. “Mereka menyerang para pekerja yang terdiri dari beberapa ekspatriat China dan tenaga kerja lokal,” kata Juru Bicara Polisi Negara Bagian Niger, Wasiu Abiodun, dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP, Kamis (6/1/2022).

Menurut dia, pada saat kejadian, para pekerja proyek sedang mengerjakan menara saluran transmisi.

“Tim taktis polisi yang terikat di fasilitas itu terlibat baku tembak dengan para bandit (KKB). Sementara empat ekspatriat diselamatkan dengan satu dari mereka dan dua pekerja lokal menderita luka tembak,” ujar Abiodun.

Ketika baku tembak antara aparat dan gerombolan kriminal berlangsung, tiga di antara ekspatriat China diculik KKB saat korban berusaha mencari tempat berlindung yang aman. Yang lebih nahas, dua pekerja lokal terkena tembakan dan meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit, kata Abiodun.

TKA China kerap menjadi sasaran serangan KKB di Nigeria selama beberapa bulan terakhir. Salah satu penyebabnya adalah karena orang-orang dari negeri tirai bambu itu mengerjakan proyek infrastruktur bernilai miliaran dolar yang mencakup pertambangan, kereta api, bandara, dan jalan raya.

Korban biasanya dibebaskan setelah uang tebusan dibayarkan, meskipun pihak berwenang jarang mengonfirmasi jika uangnya telah berpindah tangan.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut