Korban Tewas Demonstrasi Myanmar Tembus 500 Orang, Militer Gunakan Senjata Kaliber Besar
Dalam unjuk rasa hari ini, demonstran menggunakan taktik baru yakni mempertegas kampanye pembangkangan sipil dengan meminta warga membuang sampah ke persimpangan jalan utama.
"Aksi membuang sampah ini untuk menentang junta," demikian bunyi poster di media sosial, dikutip dari Reuters.
Langkah itu bertentangan dengan panggilan yang disampaikan melalui pengeras suara di beberapa daerah Yangon yang mendesak warga membuang sampah dengan benar.
Sementara itu salah satu kelompok demonstran, Komite Mogok Umum Nasional, mengirim surat terbuka kepada beberapa pasukan etnis minoritas untuk meminta bantuan melawan junta militer.
Sebagai respons, tiga kelompok etnis, yakni Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar, Tentara Arakan, dan Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang, mengeluarkan pernyataan bersama mendesak militer untuk berhenti membunuh pengunjuk rasa dan menyelesaikan masalah politik dengan damai.
Jika tidak dipenuhi, mereka akan bekerja sama dengan semua anak bangsa melakukan demi mempertahankan diri.