Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Akhirnya Jatuhkan Sanksi ke Rusia, Incar 2 Perusahaan Minyak Terbesar
Advertisement . Scroll to see content

Lantang, Mantan Perwira AS Sebut Negaranya Terlibat Genosida di Gaza

Kamis, 09 Oktober 2025 - 08:43:00 WIB
Lantang, Mantan Perwira AS Sebut Negaranya Terlibat Genosida di Gaza
Mary Ann Wright, mantan perwira militer AS, menuding negaranya terlibat dalam genosida di Gaza (Foto: AP).
Advertisement . Scroll to see content

ISTANBUL, iNews.id - Mary Ann Wright, mantan perwira Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) yang kini aktif dalam gerakan kemanusiaan untuk Gaza, menuding negaranya terlibat langsung dalam genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina. 

Dia menyerukan agar warga AS berani menolak kebijakan luar negeri Washington yang dinilainya ikut memperpanjang penderitaan di Gaza.

“Semuanya sangat penting secara moral bagi kita sebagai warga dunia, sehingga kita menentang keterlibatan pemerintah kami dalam genosida Israel di Gaza,” ujar Wright kepada kantor berita Anadolu, dikutip Kamis (9/10/2025).

Wright adalah salah satu peserta Freedom Flotilla Coalition (FFC), armada kemanusiaan internasional yang berlayar menembus blokade Israel di Gaza. Dia telah berulang kali ikut dalam misi flotilla sejak 2010, termasuk dalam kapal Mavi Marmara yang diserang pasukan Israel dan menewaskan sejumlah aktivis internasional.

Protes terhadap Perang dan Ketidakadilan

Mantan kolonel Angkatan Darat ini pernah menjadi diplomat AS, sebelum akhirnya mengundurkan diri pada 2003 sebagai bentuk protes atas invasi AS ke Irak. Sejak itu, Wright dikenal sebagai aktivis antiperang dan pembela kemanusiaan yang vokal menentang kebijakan luar negeri negaranya sendiri.

Bagi Wright, perjuangan flotilla bukan semata aksi politik, melainkan tanggung jawab moral global untuk melawan kejahatan perang dan pembersihan etnis di Gaza.

Dia menegaskan, meskipun beberapa kapal ditahan atau diserang, misi kemanusiaan tidak boleh berhenti. 

“Hanya karena satu kapal dan armada sebelumnya ditahan, bukan berarti kita berhenti,” ujarnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut