BEIRUT, iNews.id - Kepresidenan Lebanon membantah laporan yang menyebut Presiden Michel Aoun menyambut mantan bos Nissan Carlos Ghosn yang buron, begitu Ghosn tiba di negara itu.
Taipan Prancis-Lebanon, yang menjadi tahanan rumah di Jepang atas beberapa tuduhan masalah keuangan, melarikan diri dalam keadaan misterius dan tiba di Beirut pada Senin (30/12/2020).
Pernah Kirim Drone ke Korea Utara, Mantan Presiden Korea Selatan Ini Didakwa Menguntungkan Musuh
Beberapa media melaporkan Ghosn disambut oleh Aoun, tetapi seorang pejabat senior kepresidenan membantah kedua pria itu bertemu.
"Dia tidak diterima di kepresidenan dan tidak bertemu dengan presiden," kata pejabat itu, kepada AFP, Kamis (2/1/2020).
Ghosn terbang dari Istanbul dengan jet pribadi dan sejak itu bertemu dengan teman dan keluarganya.
Ghosn mengatakan dia akan berbicara kepada media pekan depan. Salah satu pengacaranya di Lebanon, Carlos Abou Jaoude, mengatakan tanggal konferensi pers belum ditentukan.
BACA JUGA:
Kisah Pelarian Mantan Bos Nissan Carlos Ghosn dari Jepang, Sembunyi di Tas Musik ke Lebanon
Kabur dari Jepang, Mantan Bos Nissan Carlos Ghosn Masuk Lebanon Pakai Paspor Prancis
Setelah Kabur dari Jepang, Mantan Bos Nissan Carlos Ghosn Dilaporkan Bertemu Presiden Lebanon
Ghosn memasuki Lebanon dengan paspor Prancis, menurut dokumen bandara yang dilihat oleh AFP.
Lembaga penyiaran publik Jepang NHK melaporkan, pengadilan di Tokyo mengizinkan Ghosn menyimpan paspor Prancis yang kedua asalkan disimpan oleh pengacaranya.
Ghosn dibebaskan dengan jaminan pada April sambil menunggu persidangan setelah 130 hari di penjara.
Salah satu klaim di media Lebanon adalah bahwa sang taipan memiliki kewarganegaraan Lebanon, Prancis, dan Brasil; dan kabur dari kediamannya di Tokyo dengan masuk ke dalam sebuah kotak alat musik.
Bagaimana Ghosn bisa lolos setelah sembunyi di kotak alat musik menyebabkan penyelidikan atas apa yang dianggap sebagai kesalahan keamanan yang memalukan.
Ghosn berulang kali membantah semua tuduhan terhadapnya, dan mengatakan bahwa dia melarikan diri ke Lebanon untuk melarikan diri dari sistem peradilan Jepang yang curang.
Editor: Nathania Riris Michico
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku