Kisah Pelarian Mantan Bos Nissan Carlos Ghosn dari Jepang, Sembunyi di Tas Musik ke Lebanon
TOKYO, iNews.id - Mantan bos Nissan-Renault Carlos Ghosn melarikan diri dari proses hukum di Jepang. Dia kabur menuju Lebanon setelah singgah di Turki.
Pria asal Brasil yang pernah mengalami masa kejayaan menyandang status sebagai bos perusahaan otomotif dengan bayaran tertinggi itu menjalani proses hukum untuk kasus seputar keuangan, yakni penggelapan pajak.
Ghosn dilaporkan meninggalkan rumahnya di Jepang dengan bersembunyi di tas alat musik, dalam skenario pelarian yang didalangi oleh istrinya. Pelariannya turut dibantu grup band Gregorian serta sebuah tim beranggotakan mantan pasukan khusus yang menyediakan jasa keamanan swasta.
Pelarian dimulai ketika para musisi tiba di kediaman Ghosn di Tokyo. Ghosn bebas dengan jaminan pada April 2019 setelah sempat ditahan selama 130 hari sambil menunggu persidangan.
Sejak itu dia berada dalam pengawasan ketat otoritas keamanan Jepang selama 24 jam, termasuk pemantauan melalui kamera.
Namun seketat-ketatnya pengawasan, Ghosn masih bisa lolos. Grup musik disebut-sebut memasukkan pria dengan tinggi 1,7 meter itu ke kotak instrumen lalu membawanya ke bandara. Meski demikian, Gregorian membantah keras keterlibatannya dalam pelarian Ghosn.