LeoLabs Peringatkan Potensi Tabrakan Roket China dan Satelit Militer Rusia
WASHINGTON, iNews.id - Layanan pelacakan puing-puing luar angakasa LeoLabs kembali membunyikan alarm bahaya potensi tabrakan sisa roket China dan bangkai satelit militer Rusia di orbit rendah bumi dalam waktu dekat.
LeoLabs memantau dua objek ruang angkasa itu akan datang dalam jarak 12 meter satu sama lain pada 16 Oktober 2020 pukul 00:56 dini hari. Menurut perhitungan instrumen, ada lebih dari 10 persen kemungkinan tabrakan pada ketinggian 991 km di atas Laut Weddell di lepas Semenanjung Antartika.
"Ini mungkin salah satu tabrakan tidak disengaja yang berpotensi terburuk yang pernah kita lihat untuk sementara waktu," kata Arkeolog Luar Angkasa, Alice Gorman, dari Universitas Flinders di Australia, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (15/10/2020) malam WIB.
Dua objek yang berpotensi saling bertabrakan memiliki massa gabungan sekitar 2.800 kg dan kecepatan relatif 14,7 kilometer per detik atau 52.920 km/jam, lebih cepat dari pada sebuah peluru yang bergerak dengan kecepatan 2.736 km/jam.
Roket luar angkasa China, Long March 4B, diluncurkan pada 10 Mei 1999 sedangkan satelit militer Rusia, Parus, yang perna digunakan untuk mendukung komunikasi dan navigasi sudah tak terpakai sejak 22 Februari 1989.