Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

Mantan PM Malaysia Muhyiddin Yassin Kembali Didakwa Korupsi, Dicegah Keluar Negeri

Senin, 13 Maret 2023 - 14:35:00 WIB
Mantan PM Malaysia Muhyiddin Yassin Kembali Didakwa Korupsi, Dicegah Keluar Negeri
Muhyiddin Yassin (3 dari kiri) kembali didakwa kasus korupsi pencucian uang (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KUALA LUMPUR, iNews.id - Mantan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin kembali didakwa tuduhan korupsi, Senin (13/3/2013). Dia kembali dituduh melakukan praktik pencucian uang.

Muhyiddin hadir langsung dalam pembacaan dakwaan di pengadilan. Dia dijerat dengan Pasal 4 (1)(b) Undang-Undang Anti-Pencucian Uang dan Anti-Pendanaan Terorisme dan Hasil Kegiatan Ilegal (AMLATFPUAA) Tahun 2001.

Dalam berkas dakwaan disebutkan, Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) berusia 75 tahun itu diduga, dalam kapasitasnya sebagai pemimpin partai, secara tidak sah menerima 5 juta ringgit atau sekitar Rp17,1 miliar dari Bukhary Equity Sdn Bhd.

Dia dituduh menerima uang yang kemudian disetorkan ke rekening AmBank Partai Bersatu pada 7 Januari 2022.

Jika terbukti bersalah untuk tuduhan terbaru ini, Muhyiddin menghadapi hukuman penjara maksimal 15 tahun serta denda sedikitnya 5 kali lipat dari jumlah gratifikasi yang diterima.

Muhyiddin bisa bebas dari tahanan dengan membayar jaminan 2 juta ringgit serta menyertakan dua penjamin.

Bukan hanya itu, pengadilan juga memerintahkan Muhyiddin untuk menyerahkan paspor yang berarti dicegah bepergian keluar negeri.

Pekan lalu, Muhyiddin didakwa dengan beberapa tuduhan korupsi dan pencucian uang di Pengadilan Kuala Lumpur. Dia didakwa dengan empat tuduhan penyalahgunaan kekuasaan melibatkan uang 232,5 juta ringgit serta dua tuduhan pencucian melibatkan uang 195 juta ringgit. Dia terancam hukuman penjara maksimal 20 tahun.

Pemimpin kelompok oposisi Perikatan Nasional itu menegaskan dirinya tak bersalah dan menyebut semua tuduhan terhadapnya bermotif politik.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut