Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 Didulang dari Limbah Elektronik
Sebagai gambaran, jika Anda menumpahkan seluruh limbah itu ke truk-truk berbobot 40 ton dan memiliki 18 roda, diperlukan 1,23 juta unit truk untuk menampungnya—cukup untuk memadati jalan dua lajur antara Paris dan Singapura.
Hingga 2021, jumlah limbah elektronik diperkirakan mencapai 52 juta ton.
Sebagian besar limbah ini tidak pernah sampai ke pusat pengolahan, baik itu di Jepang maupun di tempat lain.
Laporan PBB memperkirakan, hanya 20 persen dari barang elektronik usang yang berhasil didaur ulang. Sisanya memenuhi tempat pembuangan akhir, berlalu lalang dari satu negara ke negara lain (biasanya dari negara kaya ke negara kurang berkembang), atau berdebu di laci rumah.
Dari sudut pandang ekologi, fakta ini jelas buruk karena bahan beracun yang terkandung pada barang elektronik mencemari tanah dan air jika tidak ditangani secara benar. Adapun bagi negara miskin tambang, barang elektronik usang yang tidak diolah justru amat disayangkan.
"Jepang adalah negara miskin sumber daya alam dan mereka tidak punya peluang lain untuk memperoleh sumber daya yang jarang dan berharga selain mendulang sampah," kata Ruediger Kuehr, pakar limbah elektronik dari PBB.