Mengintip Program Makan Siang Bergizi di Jepang termasuk Biaya dan Menu
JAKARTA, iNews.id - Jepang lebih dulu menjalankan program makan siang bergizi (Shokoiku) ketimbang Indonesia. Bahkan program ini sudah berlangsung sebelum Perang Dunia, tepatnya 1800-an di Prefektur Kanagawa.
Program makan siang bergizi di sekolah-sekolah Jepang sempat terhenti selama Perang Dunia. Namun berjalan kembali sejak 1947 setelah badan PBB UNICEF turun tangan dengan memberikan pendanaan.
Setelah itu program makan siang bergizi terus berjalan, bahkan berkembang secara konsisten sampai saat ini.
Profesor Naomi Aiba, pakar gizi dari Department of Nutrition and Life Science Kanagawa Institute of Technology, sekaligus sosok di balik program Shokoiku Jepang, menjelaskan program makan siang bergizi di negaranya secara umum tidak gratis.
Biaya dikenakan ke setiap orang tua siswa yakni sebesar 230 yen atau sekitar Rp24.500 (kurs saat ini).