Menteri Pertahanan AS Yakin China Tak Akan Serang Taiwan dalam Waktu Dekat, tapi...
WASHINGTON, iNews.id - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin menilai tidak ada invasi yang akan segera dilancarkan China ke Taiwan. Meski demikian, China berusaha membangun 'normal baru' dengan kegiatan militernya di sekitar Taiwan.
"Saya tidak melihat invasi yang akan segera terjadi," kata Austin dalam sebuah wawancara yang disiarkan di CNN seperti dilansir dari Reuters, Minggu (2/10/2022).
Dia menambahkan, China berupaya untuk menetapkan apa yang mereka sebut 'normal baru'. Artinya, ada peningkatan aktivitas seperti sejumlah penyeberangan garis tengah Selat Taiwan dengan pesawat dari waktu ke waktu. Selain itu juga lebih banyak aktivitas dengan kapal permukaan dan perairan China di dalam dan sekitar Taiwan.
Sebelumnya, kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi ke Taiwan awal Agustus lalu membuat China marah. Mereka lantas meluncurkan latihan militer di dekat pulau itu. Aktivitas militer itu terus berlanjut namun dalam skala yang jauh berkurang.
AS dan sekutunya telah menanggapi latihan militer China dengan terus berlayar melalui wilayah tersebut. Sebuah kapal perang Angkatan Laut AS dan fregat Kanada melakukan transit rutin melalui Selat Taiwan pada 20 September.
"AS akan terus bekerja dengan sekutu dan mitranya untuk memastikan kami mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Austin dalam sebuah wawancara di 'GPS Fareed Zakaria' CNN yang direkam pada Jumat (30/9/2022) seperti dilansir dari Reuters.
Selat Taiwan yang sempit sering menjadi sumber ketegangan militer sejak pemerintah Republik China yang kalah melarikan diri ke Taiwan pada 1949. Mereka kalah dalam perang saudara dengan komunis, yang mendirikan Republik Rakyat China.
"AS sedang bekerja untuk membuka kembali saluran komunikasi militer dengan China, sesuatu yang sangat penting bagi kedua negara," kata Austin.
Pada Agustus, China menghentikan kerja sama dengan AS di sejumlah bidang sebagai pembalasan atas kunjungan Pelosi ke Taiwan. Di antaranya dialog antara komandan militer tingkat senior.
Austin mengaku telah berkomunikasi melalui telepon dan secara langsung dengan rekannya dari China, Menteri Pertahanan Wei Fenghe. Keduanya sepakat bahwa komunikasi terbuka itu penting.
"Kami akan melakukan segalanya untuk terus memberi sinyal bahwa kami ingin saluran-saluran itu terbuka. Saya berharap China akan mulai lebih condong ke depan dan bekerja sama dengan kami," katanya.
Editor: Umaya Khusniah