Menteri Radikal Israel Desak Netanyahu Tangkap dan Bunuh 200 Anggota Hamas
Tekanan Politik dari Sayap Kanan
Desakan Smotrich dan Ben Gvir mencerminkan meningkatnya tekanan politik di dalam pemerintahan Netanyahu, terutama dari faksi sayap kanan ultranasionalis yang menuntut tindakan militer lebih keras terhadap Hamas dan penduduk Gaza.
Kedua menteri itu dikenal sebagai sosok yang menentang setiap bentuk negosiasi atau kompromi dengan kelompok Palestina. Mereka bahkan sering menyerukan pengusiran massal warga Gaza dan perluasan permukiman Yahudi di Tepi Barat.
Tekanan dari dua menteri radikal ini diyakini semakin mempersempit ruang manuver Netanyahu, yang kini tengah berupaya menyeimbangkan tekanan internasional agar menghentikan perang dengan desakan dari dalam negeri untuk melanjutkan operasi militer besar-besaran di Gaza.
Situasi di Lapangan
Negosiasi gencatan senjata yang dimediasi Mesir dan Qatar sempat membahas kemungkinan evakuasi para anggota Hamas menggunakan kendaraan Palang Merah Internasional melalui koridor tertentu. Namun, usulan itu kini praktis kandas setelah tekanan dari menteri-menteri radikal di kabinet Israel.
Dengan sikap keras dari Ben Gvir dan Smotrich, serta dukungan diam-diam dari sebagian anggota parlemen sayap kanan, kebijakan pemerintah Israel tampaknya akan tetap berhaluan militeristik, menolak kompromi dan mengedepankan eliminasi total terhadap Hamas.
Langkah ini menandai semakin kuatnya pengaruh kelompok radikal dalam pemerintahan Netanyahu, sekaligus memperburuk prospek perdamaian jangka panjang di kawasan tersebut.
Editor: Anton Suhartono