Meski Cacat, Stephen Hawking Ajak Manusia ke Ruang Angkasa
Dia melakukan penerbangan tanpa bobot di Amerika Serikat sebagai pendahuluan untuk sebuah misi antariksa sub-orbital. Di tengah keterbatasannya itu pula dia mendorong manusia untuk tinggal di ruang angkasa.
"Saya pikir umat manusia tidak memiliki masa depan, jika tidak masuk ke ruang angkasa," katanya.
Alasannya, usia Bumi tak dapat diprediksi karena bencana alam dan pemanasan global. Belum lagi perang yang mungkin saja menggunakan nuklir kembali.
"Saya percaya bahwa kehidupan di Bumi berisiko terbengkalai karena bencana, seperti pemanasan global yang tiba-tiba, perang nuklir, virus rekayasa genetika, atau bahaya lain,” kata Hawking.
Tak hanya itu, teorinya yang baru-baru ini diungkapkan adalah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memang dapat berkontribusi pada pemberantasan penyakit dan kemiskinan. Namun dia mengingatkan akan bahayanya.
"Singkatnya, kesuksesan dalam menciptakan AI bisa menjadi bagian terbesar dalam sejarah peradaban kita. Di samping manfaatnya, AI juga akan membawa bahaya, seperti senjata otonom yang kuat, atau cara baru untuk menindas banyak orang," kata Hawking pada 2016, di Universitas Cambridge.
Editor: Anton Suhartono